Tega! Pengemudi Ojol Rampas Ponsel Peserta UTBK- SBMPTN Disabilitas

Tega! Pengemudi Ojol Rampas Ponsel Peserta UTBK- SBMPTN Disabilitas

Eska Setia Lestari (22) salah satu peserta disabilitas UTBK-SBMPTN yang mengaku ponselnya dirampas oleh oknum ojek online saat menuju lokasi ujian di Universitas Lampung (Unila), Kamis (19/5). FOTO M. TEGAR MUJAHID/RADARLAMPUNG.CO.ID --

RADARLAMPUNG.CO.IDPukul 05.30 WIB, Eska Setia Lestari (22), sudah bersiap. Penyandang disabilitas ini hendak mengikuti UTBK-SBMPTN di Universitas Lampung (Unila), Kamis (19/5).

Dari kosan di Gang Ratu, Gedongmeneng, Rajabasa, Bandarlampung, tuna netra asal Waykanan ini memesan ojek online. Tidak ada firasat apapun.

”Saya berangkat dari kosan di Gang Ratu jam 05.30 WIB. Tapi di tengah jalan, saya diturunin di gang kecil. Kalau nggak salah di Jalan Cengkeh,” kata Eska Setia Lestari ditemui di ruang ujian.

Lantas sang pengemudi ojol beralasan ponselnya kehabisan baterai. Dia meminta paksa ponsel Eska dan tidak kembali lagi.

Siswa SLB Bina Insani ini sempat kebingungan. Lalu ia sadar sudah menjadi korban kejahatan. Gadis itu langsung meminta tolong warga sekitar.

"Saya panik, nggak ada siapa-siapa. Sepi. Minta tolong siapa. Soalnya masih subuh. Trus, kedengeran suara  ibu-ibu lewat. Saya minta tolong sama dia. Ibu itu bilang lihat ojeknya. Kemudian ditolong dianterin ke sini (Unila, Red),” ujarnya.  

Terlepas dari peristiwa yang dialaminya, Eska masih bersyukur.  Dirinya tetap bisa mengerjakan ujian sampai batas waktu yang ditentukan. 

"Aku ngambil jurusan Ilmu Komunikasi di sini dan di Jakarta. Lumayan sulit untuk soal matematika. Tapi bisa selesaikan. Dari tahun lalu belum lulus. Mudah-mudahan bisa lulus dan membuka mata masyarakat bahwa kami difabel bisa menempuh perguruan tinggi," tegasnya.

Sementara Humas Panlok SBMPTN Unila Muhammd Komarudin menyatakan, pihaknya memaklumi peristiwa yang menimpa Eska Lestari dan membolehkan ujian tanpa ponselnya.

"Boleh, langsung kita berikan masuk dan diantar oleh penganwas," ujarnya.

Komarudin mengungkapkan, ada empat peserta tuna netra yang mengikuti ujian tersebut. ”Keempatnya tuna netra. Mereka masuk pukul 07.15 WIB dan keluar pukul 10.30 WIB. Unila memfasilitasi mereka dengan laptop,” ujarnya. (mel/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: