Keluarga Mahasiswa yang Tewas di Kosan Tolak Jenazah Divisum

Keluarga Mahasiswa yang Tewas di Kosan Tolak Jenazah Divisum

Instalasi Forensik dan Kamar Jenazah RSUDAM Lampung. Foto Anggi Rhaisa/radarlampung.co.id--

BANDARLAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Tewasnya RA (21) warga Pekon Gunung Sugih, Lampung Barat, yang ditemukan meninggal dunia di kos-kosan di Jl. Bumi Manti 2, Gang Surya, Kampung Baru, Bandar Lampung, menyisahkan tanda tanya.

Bagaimana tidak, sampai dengan saat ini penyebab kematian RA pun belum diketahui. Apalagi keluarga RA pun menolak untuk dilakukan visum. Dan malah langsung membawa jenazah RA ke kampung halamannya.

"Jadi keluarga korban memang menolak penandatanganan surat visum. Korban langsung dibawa ke kampung halamannya," kata Amry Manik petugas Forensik Kamar Jenazah RSUDAM Lampung, Kamis 9 Juni 2022.

Jenazah RA sudah dibawa pulang Rabu 8 Juni 2022 kemarin. Sekira pukul 17.00 WIB untuk langsung dimakamkan di kampung halamannya. "Ya kemarin langsung dibawa ke kampungnya," kata dia.

BACA JUGA:Komentari Berita Penemuan Jenazah Eril, Bupati Winarti: Husnul Khotimah, Ibunya Orang Baik

Untuk diketahui, Warga Jl. Bumi Manti 2, Gang Surya Kencana, Kampung Baru, Labuhan Ratu, Bandar Lampung digegerkan dengan penemuan seorang mayat pria. Yang diketahui mayat itu merupakan seorang mahasiswa di salah satu kampus swasta di Bandar Lampung.

Gegernya penemuan mayat wanita itu terjadi pada Rabu 8 Juni 2022 kemarin. Sekira pukul 11.45 WIB. Dari data yang didapat oleh radarlampung.co.id, pria itu berinisial RA (21) yang dimana sudah dua hari tak keluar kamar. Ketika ditemukan sudah terbujur kaku di atas kasur kamar kosnya tanpa mengenakan sehelai baju.

BACA JUGA:Begini Kronologis Ditemukannya Jasad Eril

Ardi salah satu tetangga kamar kos korban menjelaskan, bahwa terakhir dirinya bertemu dengan RA pada Senin siang. "Setelah itu tak pernah lagi. Dia baru dua minggu menetap disini. Selama ini memang jarang bergaul. Ya sehingga enggak ada kecurigaan," katanya.

Menurut Ardi, pada Selasa malam itu ia bersama dengan teman kos lainnya mencium bau busuk dan mulai mencurigai bersumber dari kamar tetangganya itu. Namun suasana sepi dan pintu tertutup. Dan pada Rabu paginya penghuni di panggil tidak ada sautan dan melihat lalat berterbangan dari dalam kamar.

"Saya pun memberanikan diri untuk mengintip melalui lubang angin diatas jendela hanya melihat bagian kaki. Dan penghuni kos lainya mencoba menghubungi pemilik kos dan aparat setempat untuk mengecek kondisi dalam kamar yang bersumber bau tak sedap itu," kata dia.

BACA JUGA:Ridwan Kamil dan Atalia Ikhlas, Jenazah Eril Dijadwalkan Tiba di Indonesia Sabtu

Kemudian Babinsa setempat bersama petugas kepolisian Polsek Kedaton mendobrak kamar dan membawa  ke kamar jenazah ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUDAM)  Lampung.

Terpisah,  Kasatreskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Devi Sujana menyatakan jasad pria berinisial RA (21) merupakan mahasiswa salah satu perguruan swasta di Bandarlampung. 

"Korban ditemukan oleh warga dalam keadaan kamar kos terkunci dari dalam dan sudah mengeluarkan aroma tidak sedap," kata Devi di Mapolresta Bandarlampung pada Rabu (8/6).

BACA JUGA:Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, Eril Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa, Begini Keterangan Kepolisian Bern

Warga yang menemukan hal tersebut langsung melaporkan ke pihak kepolisian. Selanjutnya, dilakukan evakuasi oleh jajaran Polsek Kedaton bersama tim Inafis Polresta Bandarlampung.

Dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP),lanjut Devi tidak ditemukan tanda tanda kekerasan. "Dugaan besar korban meninggal karena sakit, "kata dia. 

Saat di TKP, pintu terkunci dari dalam. lalu tim kepolisian melakukan pendobrakan. "Saat Tim inafis Polresta juga menemukan alat hisap sabu (bong), dan sisa pakai sabu di dekat jenazah korban. Aparat kepolisian belum dapat menyatakan penyebab kematian warga Pekon Gunung Sugih, Lampung Barat itu, kita masih melakukan penyelidikan," jelasnya.

Salah satunya lanjut Devi, penyelidikan barang tersebut itu milik siapa, dapat dari mana kami masih melakukan pendalaman. Kompol Devi menyampaikan bahwa jenazah sudah di bawa ke rumah sakit untuk selanjutnya dilakukan visum. 

"Visum dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban yang diperkirakan sudah meninggal 2-3 hari sebelum ditemukan, "jelasnya. 

Termasuk dugaan korban tewas over dosis setelah mengkonsumsi narkotika jenis sabu sabu. "Untuk penyebab pastinya harus menunggu hasil visum dulu, jadi belum bisa diungkapkan sekarang," pungkas Devi. (gie/ang)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: