Arah Pengembangan Infrastruktur Subholding Gas Pertamina untuk Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi Nasional

Arah Pengembangan Infrastruktur Subholding Gas Pertamina untuk Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi Nasional

Foto Dok PGN--

JAKARTA, RADARLAMPUNG.CO.ID – Gas bumi memiliki peranan yang sangat penting sebagai salah satu penyangga energi nasional sampai dengan tahun 2050. 

Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk akan menfokuskan utilisasi gas bumi untuk domestik dengan mengembangkan dan mengkombinasikan infrastruktur pipa dan beyond pipeline pada sektor industri, rumah tangga, UMKM, pembangkit listrik, dan transportasi.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasyar, menjelaskan bahwa berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN), terindikasi 7 Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru yang menjadi potensi pengembangan jaringan gas bumi.

“Pengembangan infrastruktur gas bumi akan diselaraskan dengan rencana pengembangan Kawasan Industri (KI) dan infrastruktur pendukung KI,” kata Achmad dalam rilis yang diterima pada Sabtu 25 Juni 2022.

“Kami melakukan joint study dengan Pengelola KI untuk memetakan potensi kebutuhan gas bumi di dalam KI, tidak menutup kemungkinan untuk sinergi dengan BUMN Group lain,” katanya.

Menurut Achmad, tantangannya adalah belum tersedia infrastruktur gas bumi yang merata di lokasi-lokasi potensial Kawasan Industri (KI) baru, terutama daerah Sumatera Bagian Tengah dan Indonesia Bagian Tengah-Timur.

“Kemudian terdapat proyek regasifikasi refinery milik Pertamina Group, salah satunya proyek di GRR Tuban terletak 55 km dari Pipa Gresik-Semarang,” katanya.

Kilang PRPP telah menyediakan lahan dan akan membangun jetty untuk sandar kapal bear, termasuk incoming LNGC sehingga LNG akan lebih feasible menggunakan LNG Land Based.

PGN juga turut andil dalam proyek small land based-LNG regasification Terminal di RU V Cilacap dan pembangunan Pipa Senipah-Balikpapan 20 inch sepanjang ±78 KM ke RU V Balikpapan.

Sementara untuk regasifikasi pada pembangkit listrik, saat ini sedang dikebut untuk 10 lokasi di Nusa Tenggara dan Sulawesi Tenggara. 

Achmad menambahkan bahwa portofolio bisnis terus ditingkatkan dimana ke depan PGN akan fokus pada bisnis LNG trading and retail. 

Adapun Dua proyek yang akan dikembangkan  yaitu Jambaran Tiung Biru melalui mini LNG Plant berkapasitas 2,5 BBTUD dan LNG Bunkering Bontang.

“Ini menjadi titik untuk bisnis yang sangat challenging ke depan supaya PGN bisa lebih kuat dan lebih sustain, pertumbuhan terbesar berasal dari segmen rumah tangga dengan rencana penambahan 1 juta rumah tangga per tahun,” ujar Achmad. 

Achmad memaparkan bahwa Segmen kelistrikan, Industri dan retail tetap menjadi backbone demand terbesar Subholding Gas,lanjut Achmad.

"Dimana sinergi yang dilakukan untuk penyediaan gas bagi Kilang dan Smelter, serta adanya terobosan dalam penyediaan moda non pipa retail serta LNG trading," kata Achmad. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: