Mengenal Haizum, Kuda Perang Malaikat Jibril Dalam Perang Badar
Haizum, kuda yang ditunggangi malaikat Jibril saat perang Badar. ILUSTRASI/FOTO PIXABAY.COM--
RADARLAMPUNG.CO.ID – Dalam menyebarkan agama Islam, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam dan para sahabat mengalami lika-liku.
Lika-liku dirasakan dan dialami oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam saat menyebarkan ajaran-ajaran agama Islam.
Merujuk pada sejarah, terutama saat terjadinya perang Badar. Yang mana Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam memimpin pasukan tentara Muslim.
Perang badar ini terjadi untuk memerangi pasukan Mekah yang dipimpin oleh Abu Jahal.
BACA JUGA: Perang Badar dan Turunnya 1.000 Malaikat
Dalam perang badar, para kafir Quraisy memiliki tekad membunuh Nabi Muhammad SAW yang pada saat itu berhasil meloloskan diri ke kota Madinah.
Tak hanya berencana membunuh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam saja. Para kafir Quraisy juga akan menghukum siapa saja yang melindungi kekasih Allah itu.
Pada saat itu, Ukasyah bin Muhsin bin Hartsan al Asad yang merupakan sekutu dari Bani Abdu Syam bin Abdu Manaf. Beliau bertempur dalam perang Badar.
Pertempuran yang menegangkan itu terus dilakukannya hingga akhirnya pedang yang ia genggam menjadi patah.
BACA JUGA: Empat Perang Besar yang Dihadapi Kaum Muslimin di Bulan Syawal
Kemudian Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam menghampirinya dan mengganti pedang yang patah itu dengan sepotong kayu.
Tak hanya sekedar kayu, saat Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam menggerakkan ranting kayu tersebut. Tiba-tiba ranting kayu itu berubah wujud menjadi sebilah pedang panjang, kuat nan putih berkilau.
Berbekal pedang kokoh pemberian Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam. Kaum Muslimin berhasil memperoleh kemenangan atas perang Badar.
Pedang yang digunakan oleh Ukasyah pun diberi nama al Aun. Pedang it uterus menemaninya dalam setiap peperangan bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: