disway awards

Swadaya Normalisasi Drainase, Warga Karang Mekar Harap Pemkot Buat Talud Atau Drainase Permanen

Swadaya Normalisasi Drainase, Warga Karang Mekar Harap Pemkot Buat Talud Atau Drainase Permanen

Cegah banjir kembali datang, warga Kampung Mekar Kelurahan Karang Maritim, Panjang, Bandar Lampung gotong royong normalisasi drainase.-Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Cegah banjir kembali datang, warga Kampung Mekar Kelurahan Karang Maritim, Panjang, Bandar Lampung gotong royong normalisasi drainase.

Normalisasi drainase yang masih tanah dengan panjang sekitar 150 meter di RT 03/LK 03 dilakukan melalui dana swadaya dari masyarakat.

Itu dilakukan setelah drainase dengan panjang 150 meter, lebar 120 cm, dan kedalaman sekitar 1 meter tersebut telah tertutup sedimentasi.

Ketua LK 03 Sofyan mengatakan, normalisasi drainase ini dilakukan menggunakan alat berat yang disewa melalui swadaya masyarakat Kampung Karang Mekar.

BACA JUGA:Rekomendasi Lemari Es Hemat Listrik Lewat Seri Beko Kulkas Mini Bar, Segini Harganya

Melalui gotong royong normalisasi drainase, warga sekitar berharap ke depan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung dapat membuat talud atau drainase.

"Ya, kegiatan kami ini memang swadaya masyarakat, ini kami lakukan untuk mengantisipasi bahaya banjir kedepan," ujar Sofyan, Rabu 23 Juli 2025.

"Harapan kami pemkot dalam hal ini Bu Wali Kota dapat membantu kami warga Karang Mekar membuat drainasenya, sekarang kan sudah ada seringnya, tinggal dipondasi atau ditalud," sambungnya.

Sofyan menyebut, tujuan normalisasi ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadi banjir ketika memasuki musim penghujan yang dapat membahayakan warga sekitar.

BACA JUGA:BRI Optimistis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Mampu Menjadi Tonggak Ekonomi Kerakyatan

Sementara, Lurah Karang Maritim Juwanto mengatakan, kegiatan yang dilakukan warga setempat merupakan pengangkatan sedimen sisa banjir dan membuat drainase dengan menggunakan alat berat yang merupakan swadaya dari masyarakat. 

Juwanto menegaskan, normalisasi ini bukan karena wilayah Karang Maritim diabaikan, namun karena keterbatasan sumber daya dan adanya skala prioritas penanganan dari pemerintah. 

"Sedimen yang menutupi drainase ini memang sudah kami usulkan ke Dinas PU. Tapi semua kan memang dalam proses dan skala prioritas dan ini ada swadaya dari masyarakat nanti InsyaAllah akan kami usulkan ke Dinas PU lagi untuk pembuatan pondasi drainase," ujar Juwanto.

Kata Juwanto, kehadiran alat berat ini karena sedimen yang ada sudah tidak dapat lagi diangkat menggunakan tenaga manual.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait