Warga Banjit Geram! Jalan Rusak 10 Tahun Tak Tersentuh, Kirim Surat Terbuka ke Pemkab Way Kanan
Tak pernah diperbaiki, tak pernah tersentuh pembangunan, membuat jalan utama penghubung Baradatu–Banjit rusak berat. --
RADARLAMPUNG.CO.ID - Kesabaran warga Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan, nyaris habis buntut jalan utama penghubung Baradatu–Banjit rusak berat. Bahkan lebih dari 10 tahun.
Tak pernah diperbaiki, tak pernah tersentuh pembangunan. Warga pun melawan: mereka menulis surat terbuka kepada pemerintah kabupaten.
Surat tersebut ditujukan langsung kepada Bupati Way Kanan, Dinas PUPR, dan DPRD. Isinya adalah akumulasi dari rasa kecewa, marah, dan muak karena jalan yang mereka lewati saban hari tak kunjung diperbaiki.
Padahal, jalur Simpang Neki–Baradatu–Banjit adalah akses vital bagi ribuan warga untuk sekolah, bekerja, berdagang, juga berobat.
BACA JUGA:Sanken Kulkas 1 Pintu, Hemat Energi Hingga 30 Persen, Cek Performa dan Harganya
“Terus terang kami sangat kecewa. Pemerintah hanya datang menjanjikan, tapi tidak ada realisasi. Kalau bisa, kami pindah ke Lampung Barat saja. Jalannya lebih bagus dan lebih dekat,” kata Hijrah Saputra, tokoh masyarakat setempat, Selasa 29 Juli 2025.
Hijrah menyebut, dari Banjit ke wilayah Lampung Barat hanya sekitar 15 kilometer. Sedangkan ke ibu kota Way Kanan, Blambangan Umpu, warga harus menempuh jarak lebih dari 25 kilometer dengan jalan yang penuh lubang, rusak, dan tergenang lumpur.
Keluhan serupa disampaikan Amran, seorang tukang ojek. Ia mengaku harus menghabiskan waktu satu jam lebih untuk menempuh perjalanan yang seharusnya hanya 20 menit.
Itu pun dengan risiko tinggi karena kondisi jalan yang sangat membahayakan.
“Ambulans pun kadang tidak bisa masuk. Jalan ini seperti bukan bagian dari kabupaten. Kami sudah bosan disuruh sabar. Sudah terlalu lama,” sesal Amran.
Dalam surat terbuka itu, warga mendesak pemerintah daerah segera menurunkan tim teknis ke lapangan untuk mengecek langsung kondisi jalan Simpang Neki–Banjit.
Mereka menuntut agar pemerintah mengalokasikan anggaran dan mengumumkan rencana perbaikan secara terbuka.
Warga pun menuntut agar realisasi fisik segera dilakukan, bukan hanya janji di atas kertas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
