Mitigasi Dini Bencana Hidrometeorologi, BPBD Lampung Koordinasi dengan BNPB untuk OMC
Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---
RADARLAMPUNG.CO.ID - Menghadapi potensi curah hujan tinggi pada November hingga Desember 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mulai menyiapkan langkah antisipasi sejak dini.
Salah satunya melalui koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk kembali memanfaatkan teknologi Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai upaya mitigasi bencana hidrometeorologi.
Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto, mengatakan pihaknya telah mengirim surat resmi dan berkoordinasi langsung dengan BNPB menindaklanjuti prediksi BMKG yang memperkirakan curah hujan tinggi akan terjadi di sebagian besar wilayah Lampung mulai Oktober hingga akhir tahun.
“Surat sudah kita layangkan, dan BNPB juga sudah menyiapkan dukungan teknis. OMC akan kita lakukan jika hujan dengan intensitas tinggi dan merata melanda hampir seluruh kabupaten/kota di Lampung. Ini bagian dari mitigasi dini agar risiko bencana dapat ditekan,” jelas Rudy, Rabu 8 Oktober 2025.
BACA JUGA:Kejutan Amplop Link DANA Kaget Ceria! Saldo Digital Siap Cair Ke Akun Dompet
Menurut Rudy, sepanjang tahun 2025, jumlah kejadian bencana di Lampung meningkat dibanding tahun sebelumnya. Hingga September, tercatat 190 kejadian bencana dan 10 korban jiwa, di mana 97 di antaranya merupakan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung.
“Tahun ini memang lebih banyak dibanding 2024. Faktor penyebabnya mungkin selain siklus iklim, juga karena alih fungsi lahan dan banyaknya saluran irigasi tersumbat, sehingga daya serap air menurun,” ujarnya.
Sebagai langkah kesiapsiagaan, BPBD bersama BNPB juga menyiapkan bantuan logistik dan peralatan darurat. Paket bantuan seperti beras, biskuit, susu, gula, hingga alat kebersihan sudah mulai dikirim secara bertahap ke kabupaten/kota.
Dalam waktu satu bulan ke depan, pihaknya menargetkan Lampung memiliki buffer stock logistik untuk memperkuat respon cepat saat terjadi bencana.
BACA JUGA:Harga Emas Terus Melonjak Tajam Mulai Rp 2,3 Juta, Cek Daftar Per Gramnya Rabu 18 Oktober 2025
“Kita ingin semua daerah siap. BNPB juga sudah mengirim dua staf ahli untuk melakukan asesmen langsung terhadap kesiapan Lampung menghadapi potensi bencana hidrometeorologi,” tambahnya.
Beberapa daerah yang mendapat perhatian khusus antara lain Bandar Lampung, Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Tulangbawang, mengingat wilayah tersebut kerap terdampak banjir ketika hujan deras turun.
Rudy menambahkan, pelaksanaan OMC nantinya akan dibiayai melalui Dana Siap Pakai (DSP) BNPB, di mana satu kali operasi penerbangan bisa menelan biaya sekitar Rp200 juta.
“Tahun lalu kita lakukan OMC selama lima hari, dan tingkat keberhasilannya mencapai hampir 90 persen. Langkah ini terbukti efektif untuk mengurangi curah hujan ekstrem di wilayah daratan yang terdampak,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
