Dibalik Tren Kripto Yang Menggoda, Ada Bahaya Yang Sering Terlupakan?

RADARLAMPUNG.CO.ID -  Dunia aset digital kini tengah menjadi sorotan. Dari Bitcoin hingga altcoin baru, kripto menjelma sebagai simbol kebebasan finansial masa depan.

Namun di balik peluang besar yang ditawarkan, ada risiko tersembunyi yang kerap diabaikan oleh banyak investor.

Dirangkum beberapa sumber, Beberapa tahun belakangan ini trading kripto menjadi salah satu topik paling ramai dibicarakan di dunia finansial.

Bitcoin, Ethereum, hingga altcoin baru terus bermunculan, menciptakan peluang yang tampak sangat menggiurkan.

BACA JUGA:Seberapa Besar Risiko Trading Kripto?

Namun, di balik grafik harga yang sangat volatil, tersembunyi risiko yang sering kali jauh lebih besar daripada ekspektasi keuntungan.

- Fluktuasi Harga yang Ekstrem

Pasar kripto dikenal sangat fluktuatif. Nilainya bisa naik atau turun puluhan persen hanya dalam hitungan jam. Kondisi inilah yang membuat sebagian orang berhasil meraih cuan besar, namun tak sedikit pula yang justru kehilangan seluruh modalnya dalam waktu singkat.

Fenomena ini memperlihatkan bahwa pasar kripto bukan sekadar investasi, melainkan juga arena spekulasi dengan risiko tinggi.

- Keamanan Digital dan Risiko Teknologi

Selain pergerakan harga, faktor keamanan menjadi ancaman besar lainnya. Aset kripto hanya bisa diakses melalui private key. Jika kunci ini hilang atau diretas, maka aset pun lenyap tanpa bisa dikembalikan.

Kasus peretasan bursa kripto besar seperti Mt. Gox dan Coincheck menjadi bukti bahwa kerugian digital bisa mencapai miliaran dolar dalam sekejap.

BACA JUGA:Pengusaha Kripto FTX Jatuh Miskin Sampai Utang Menumpuk, Harta Sebanyak Rp 247 Triliun Kini Habis Tak Bersisa

Ahli keuangan digital menyarankan investor untuk menyimpan aset di hardware wallet dan memilih platform terpercaya agar risiko kehilangan bisa diminimalisir.

BACA JUGA:Puluhan Tempat Bimbel di Bandar Lampung Tak Berizin Operasional, Dewan Minta Disdikbud Jalankan Tugasnya

Regulasi Masih Belum Kuat

Meski sudah diakui sebagai komoditas oleh Bappebti, regulasi perdagangan aset kripto di Indonesia masih terus berkembang. Artinya, masih ada celah hukum yang bisa menimbulkan ketidakpastian bagi investor.

Sumber: