Prihatin Gen Z Aktif di Gadget tapi 'Bisu' dalam Interaksi Sosial, Pameran TRANSFORM Ungkap Ekspresi Seniman

RADARLAMPUNG.CO.ID - Di tengah hiruk-pikuk Kota Bandar Lampung yang kian modern, sekelompok seniman mencoba ‘menangkap’ jejak budaya lokal melalui kuas dan kanvas.

Pameran seni rupa bertajuk TRANSFORM menghadirkan 42 karya yang menyoroti bagaimana budaya tradisional bertransformasi di era urbanisasi.

Gelaran ini berlangsung di Gedung Pameran Taman Budaya Lampung, 20-26 Oktober 2025, dengan menghadirkan 37 seniman Lampung serta 5 seniman dari luar provinsi.

Tema Transformasi Budaya Lokal di Era Urbanisasi menjadi benang merah dari karya-karya yang ditampilkan, menggambarkan interaksi antara tradisi dan modernitas dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:Buntut Pipa Usang 25 Tahun Mulai Rapuh, Warga Diharap Bersabar Hadapi Gangguan Pasokan Air PDAM

Salah satu karya yang menarik perhatian adalah MIND BLOWING dari Zulfikar Maradona (Anod).

Lukisan ini menyoroti paradoks kehidupan modern: meski anak muda aktif menggunakan gadget, mereka kadang 'bisu' dalam interaksi sosial langsung.

Menurut Zulfikar, bijak dalam bertransformasi sangat penting agar manusia tidak terjerumus dan tetap menghargai budaya lama.

“Anak sekarang kebanyakan aktif di gadget tapi bisu ketika bersama,” ujarnya.

BACA JUGA:Dari Grup WhatsApp ke Jalan Kampus, Jekpus Jadi Sahabat Mahasiswa Unila: Cepat, Hemat, dan Fleksibel

Panitia pameran, Dicky Setiawan, menjelaskan bahwa konsep 'Transformasi' lahir dari pengamatan terhadap perubahan sosial saat ini.

“Semua yang ada saat ini bertransformasi, termasuk budaya lokal ke modern,” tegasnya.

Persiapan pameran telah dimulai sejak Agustus 2025, menandakan keseriusan panitia dalam menghadirkan konsep yang relevan dengan situasi kekinian.

Pameran juga menarik perhatian generasi muda. Tasa Tera Mapala, seorang pengunjung Gen Z, mengaku baru pertama kali datang ke acara seperti ini.

Sumber: