RADARLAMPUNG.CO.ID – Hanya tersisa kenangan dan duka mendalam. Hasan Afriadi kembali ke kampung halamannya. Pemuda 20 tahun asal Pekon Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Barat itu pulang tanpa nyawa. Jasadnya tiba di terminal kargo Bandara Radin Inten II, Lampung Selatan, sekitar pukul 14.15 WIB, Jumat (17/7). Terbujur di dalam peti cokelat dilapisi plastik. Turut menyambut kedatangan jenazah, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad, Kepala BP2MI Salabi, Dandim 0410/KBL Letkol Inf. Romas Herlandes dan perwakilan Disnaker Lampung. Diketahui, jenazah Hasan Afriadi ditemukan tersimpan di dalam peti pendingin ikan atau freezer Kapal Lu Huang Yuan Yu 118, Rabu (8/7). Kapal tersebut diamankan Tim Gabungan Polda Kepri, TNI AL, BIN Daerah Kepri, Bakamla, Bea Cukai, dan KPLP di perbatasan perairan Indonesia-Singapura. Ranggi (30), kakak sepupu Hasan menyatakan pihak keluarga sangat terpukul. Terlebih pemuda itu tewas dengan kondisi tidak wajar. ”Sebenarnya, dia (Hasan, Red) sudah dilarang berangkat sama bapaknya. Tapi namanya anak muda, semangatnya mengebu-gebu. Jadi, tetap saja pergi,” kata Ranggi. Cita-cita Hasan begitu tinggi. Ia dan rekan sekampungnya melamar pekerjaan tersebut, setelah membaca pengumuman dari surat kabar. Mereka menuju Tegal, Jawa Tengah. Ingin membahagikan orang-orang terdekat. ”(Hasan) tidak sekolah pelayaran. Katanya dia mau pergi merubah nasib. Sudah dihalangi sama bapaknya. Tapi namanya tekad anak muda. Susah. Dia itu anak baik. Tulang punggung keluarga,” tegasnya. Ranggi menuturkan, kabar tewasnya Hasan sangat mengejutkan. ”Dapat kabar, dia (Hasan, Red) meninggal di pangkuan Agus, kawan dia dari kampung,\" ungkapnya. Sementara Benzar Bunyamin (59), paman Hasan mengatakan, dari bandara, jenazah langsung dibawa ke rumah duka. ”Keluarga sudah bersiap. Dimakamkan hari ini juga,” kata Benzar Benyamin. Benzar mengungkapkan, Hasan merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Kali terakhir, pemuda itu berhubungan dengan keluarga saat akan berangkat di Bandara Soekarno-Hatta, awal tahun 2020. \"Dia masuk bekerja sejak Oktober 2019. Mungkin pelatihan bekerja di Tegal. Kemudian 1 Januari nelpon, dia mau terbang ke Singapura. Sejak saat itu komunikasi terputus,” sebut dia. Benzar yang juga Peratin Pekon Rawas menyatakan, mewakili pihak keluarga, ia berterima kasih kepada Polda Kepri, Polda Lampung, dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Lampung yang membantu kepulangan jenazah Hasan. \"Hanya ucapan terima kasih kepada semua pihak terkait. Untuk masalah hukumnya, kita sekeluarga sudah serahkan ke Polda Kepri,\" tandasnya. Pada bagian lain, Kepala BP2MI Lampung Salabi mengungkapkan, pihaknya masih berkoordinasi agar Hasan mendapatkan santunan. ”Sedapat mungkin almarhum ini bisa mendapatkan santunan. Belum dipastikan dari asuransi mana. Kemungkinan dari asuransi pengelola atau agen,” kata Salabi. Salabi menuturkan, pihaknya juga masih menanti kepulangan WNI asal Lampung Timur yang ditemukan tewas di sebuah hotel di Hongkong. ”Satu jenazah lagi masih kita tunggu. Prediksinya sampai malam, karena menggunakan jalur laut dan darat,\" sebut dia. Sementara Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad menyatakan, disiapkan pengawalan keberangkatan jenazah ke rumah duka. ”Kami turut berduka cita atas meninggalnya pahlawan devisa Hasan Afriadi. Untuk proses pidananya ditangani Polda Kepri. Setelah (jenazah) dating, kami didampingi unsur pemerintah dan keluarga mengantar ke Pesisir Barat,” kata Zahwani. (mel/ais)
ABK Kapal Tiongkok Itu Pulang (Dalam Peti Mati)
Jumat 17-07-2020,17:15 WIB
Editor : Alam Islam
Kategori :