Kakam di Lamteng Kembangkan Tanaman Vanili dengan Paranet

Jumat 28-08-2020,11:51 WIB
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID - Vanili atau vanilla planifolia yang merupakan komoditas hasil perkebunan pernah mengalami kejayaaan pada 1980-an. Tanaman berbuah polong yang menghasilkan bubuk vanili dan biasa dijadikan pengharum makanan ini coba dikembangkan Kepala Kampung Wates, Kecamatan Bumiratunuban, Lampung Tengah, Wahyu Bintoro. Wahyu menyatakan, dirinya mencoba mengembangkan tanaman vanili di atas lahan 1/2 hektare miliknya. \"Ya, kita mencoba mengembangkan tanaman vanili di kebun belakang rumah. Nggak banyak, hanya 1/2 hektare. Buat percontohan, kalau berhasil bisa dicontoh masyarakat lainnya,\" katanya. Menanam vanili, kata Wahyu, dipelajari dari Pulau Jawa. Bibitnya pun beli dari Jawa. \"Mudah-mudahan bisa tumbuh subur ditanam di Lamteng,\" ujarnya. Metode penanaman vanili, kata Wahyu, menggunakan paranet. Menurutnya, paranet berfungsi sebagai naungan agar tidak terlalu panas. \"Tahu sendirilah cuaca di Lamteng cukup panas. Tiang panjatannya dari rangka baja yang dibungkus sabut kelapa. Sekarang sudah 40 hari dan sudah bertunas,\" ungkapnya. Masa panen tanaman vanili, kata Wahyu, 1 sampai 1,5 tahun. \"Di Pulau Jawa satu tahun sudah bisa panen,\" katanya. Terkait pemasaran, kata Wahyu, tidak perlu khawatir. Harga jualnya juga cukup tinggi. \"Kalau jual basah 1 kg Rp600.000-an. Kalau kering 1 kg bisa Rp5.000.000-Rp6.000.000. Cukup menjanjikan. Saya yakin tanaman vanili bisa tumbuh subur jika dirawat dengan baik,\" tegasnya. Upaya penanaman vanili ini mendapat dukungan Ketua DPRD Lamteng Sumarsono. \"Saya sangat mendukung pengembangan tanaman vanili. Kita tahu sendiri vanili adalah tanaman rempah-rempah yang jadi salah satu kebanggaan Indonesia,\" katanya. Sumarsono yang sangat konsen terhadap pertanian ini juga yakin tanaman vanili bisa tumbuh subur di Lamteng. \"Dulu di Lamteng, tanaman ini juga banyak dibudidayakan masyarakat. Tapi banyak dibabat habis karena harganya selalu jatuh,\" ungkapnya. Diketahui Kementerian Pertanian kembali mendorong pengembangan vanili di Indonesia. Mentan Syahrul Yasin Limpo menargetkan, pertumbuhan ekspor sejumlah komoditas perkebunan seperto kopi, lada, pala, kelapa, dan vanili. Hal ini dituangkan dalam Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat (Gratieks). (sya/sur)

Tags :
Kategori :

Terkait