Akademisi Nilai Lampung Memang Layak Ibu Kota, Relawan DKI Lampung Siap Deklarasi Bersama Para Tokoh

Rabu 17-07-2019,20:23 WIB
Editor : Kesumayuda

radarlampung.co.id - Perjuangan untuk menggolkan Provinsi Lampung sebagai  Ibu Kota Negara Republik Indnesia (RI) terus dilakukan. Bahkan, Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera) Prof. Ofyar Z. Tamin menilai bahwa terkait kesiapan transportasi, Provinsi Lampung jelas paling siap dibandingkan Kalimantan.

Hal ini disampaikan Ofyar dalan dialog Radar TV bertajuk Dukungan Berkah Transportasi Menuju Ibu Kota Negara, Rabu (17/7).  “Lampung relatif lebih baik dibandingkan calon lokasi lainnya,” kata Ofyar.

Menurut Ofyar, salah satu keunggulan Lampung adalah akses jalan terhubung dengan baik ke Jakarta. Jarak Jakarta-Lampung saat ini bisa ditempuh lewat dengan waktu lima jam. “Atau bahkan kurang dengan akses jalan tol yang ada saat ini,” ujarnya.

IB Ilham Malik, salah satu akademisi di Lampung menambahkan, dari sisi populasi, ditetapkan calon pusat pemerintahan baru harus mampu menampung 1,5 juta populasi. “Karena memang selain di samping pusat pemerintahan, juga akan dibangun permukiman. Nah, kalau 1,5 juta jiwa maka daya tampung kita besar. Kita punya 9,5 juta jiwa. Kalau hari ini kita punya 10 juta orang. Kita masih berasa sepi,” ucapnya.

Artinya, lanjut dia, daya tampung Provinsi Lampung masih mumpuni jika seandainya Ibu Kota Negara pindah ke Lampung. “Belum lagi kalau pendekatannya bangunan vertikal. Nah, daya tampung itu juga akan dilihat dari sisi produksi. Bisa dilihat antar kabupaten sudah saling support,” ucapnya.

Nilai plus lainnya, Lampung berada di jalur koridor utama ekonomi yang sudah ditetapkan MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan dan Pembangunan Ekonomi). Sehingga, perkembangan ekonomi akan sangat bagus. “Jawa adalah masa lalu, Sumatera Masa Kini, Pulau Lain Masa Depan,” imbuh IB Ilham Malik mengibaratkan.

Memang ada rencana pemerintah pusat membagi 10 megapolitan baru untuk memeratakan ekkonomi Indonesia. Tapi kalau tak ada populasinya maka agak sulit. “Kalau pusat pemerintahan dibangun di Lampung, saya kira JSS bisa visible dibangun,” tandasnya.

Sementara Sekretaris Tim Forum Group Discussion (FGD) DKI Lampung Ary Meizari menyatakan, relawan DKI Lampung akan menggelar deklarasi bersama tokoh-tokoh Lampung dari berbagai segmen di Universitas Islam Negeri (UIN) Radin Inten Lampung, Rabu (24/7).

Misalnya saja unsur Rektor yang akan diikuti seluruh Rektor se-Lampung baik PTN dan PTS, kemudian akan ada diskusi panel dari berbagai elemen masyarakat.

“Kita bagi dari Pejabat ada perwakilan Bupati, rektor dan akademisi diwakili Rektor Unila, tokoh adat oleh Raja Skala Brak, tokoh masyarakat rencananya diwakili Wakil Gubernur 2014-2019 Bachtiar Basri, kemudian tokoh politik oleh Plt. Ketua NasDem Taufik Basari,” sebut Ary yang ditemui usai dialog di Kantor Radar Lampung TV.

Selain itu, pihaknya juga mengundang tokoh agama yang diwakili ketua MUI Lampung Khairudin Tahmid, Tokoh Pengusaha oleh Ketua PSMTI Christian Candra, Tokoh pemuda oleh perwakilan BEM IIB Darmaja, Tokoh organisasi diwakili ketua Kadin M. Khadafi dan ada pula perwakilan media yang akan ikut bergabung nantinya.

”Sekuitar 400 tokoh kami undang dalam deklarasi ini, kita akan menyampaikan petisi Lampung Ibukota. Kami juga akan menyampaikan aspirasi kajian yang telah ditandatangani berikut dengan petisinya dari masyarakat Lampung untuk disampaikan Pak Gubernur Lampung Arinal Djunaidi untuk disampaikan ke Pemerintah Pusat,” terangnya.

Selanjutnya, relawan juga akan melakukan lobi-lobi dengan penggalangan dukungan beberapa tokoh-tokoh sumatera, ”Jadi kalau kemarin kan Pak Gub mendapat dukungan oleh Gubernur Se Sumatera, nah kita ingin tokoh-tokoh se-Sumatera menberikan dukungan Lampung Ibu Kota. Baru selanjutnya kami menggalang dukungan dari tokoh Jawa-Sunda,” tandasnya. (wdi/rma/kyd)

Tags :
Kategori :

Terkait