radarlampung.co.id - Wawang alias Wa\'ang (60), warga Jalan Tirtayasa, Gang Sukamandi, Kelurahan Waygubak, Sukabumi, Bandarlampung ditemukan tidak bernyawa, Senin (23/12). Diduga ia terjatuh dari pohon rambutan setinggi tujuh meter yang ada di perkebunan setempat.
Salah seorang warga, Bian (54) mengatakan, sekitar pukul 09.00 WIB, ia mendengar suara minta tolong. Ternyata yang berteriak adalah Sunarti (35), anak Wawang. Ia melihat sang ayah tergeletak di samping sungai yang mengering.
\"Si Sun datàng ke sini sambil nangis-nangis. Mang, bapak mang. Tolongin bapak mang, di deket pohon rambutan. Lalu saya ke sana. Ternyata dia (Wawang, Red) sudah tidak bernyawa,\" kata Bian di lokasi kejadian.
Bian menduga, peristiwa yang menewaskan Wawang terjadi Minggu sore (22/12). \"Sepertinya kejadian dia jatuh, (Minggu) sore. Dikira anaknya ke Metro. Karena dia sering ke sana dan nggak pamit. Memang kebunnya deket sama rumahnya. Paling seratus meter,\" sebut dia.
Dilanjutkan, Wawang memang terbiasa memanjat pohon di kebunnya. \"Iya. Dia biasa manjat pohon yang tinggi. Kan, kerjaannya jualan sayur. Jadi kadang mencari rebung, kemudian nangka muda. Ya manjat. Tapi dapat musibah seperti ini,\" sebut dia.
Sementara, berdasar pantauan Radarlampung.co.id di lokasi kejadian, terlihat Kapolsekta Sukarame AKP Poeloeng Arsa Sidanu dan tim Inafis Polresta Bandarlampung. Polisi memeriksa tempat kejadian perkara.
Terlihat kayu panjang tersangkut di pohon rambutan. Sementara jenazah Wawang sudah tertutup kain sarung. (mel/ais)