radarlampung.co.id - Rendahnya harga kopi menjadi penyemangat Joko Pranoto untuk berjuang. Lelaki 58 tahun asal Pekon Pahayujaya, Kecamatan Pagardewa, Lampung Barat (Lambar) ini menuju Jakarta untuk mengadu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia memulai perjalanan dari rumah, Rabu (11/9). Mengayuh sepeda roda satu! Tiba di Bandarlampung, Joko singgah di kediaman Bupati Parosil Mabsus, Jalan Pulau Singkep, Kecamatan Sukabumi, Sabtu (14/9).
Joko langsung disambut sang bupati. Parosil cukup terkejut dengan semangat Joko yang mengayuh sepeda untuk mewujudkan niatnya bertemu presiden.
Parosil berharap, usaha yang dilakukan warganya itu membuahkan hasil. Sebagaimana harapan dan doa seluruh petani kopi Lambar. Yakni agar pemerintah pusat dapat memerhatikan harga kopi.
\"Semoga perjuangan yang dilakukan pak Joko mendapat perhatian untuk kesejahteraan petani kopi umumnya,\" tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Parosil berpesan kepada Joko agar menjaga kesehatan selama dalam perjalanan. Kemudian tidak memaksakan diri, dan langsung beristirahat saat merasa sudah lelah.
Sementara Joko berharap bertemu presiden untuk menyampaikan rendahnya harga kopi. Saat ini Rp18 ribu per kilogram. Itu pun baru-baru ini.
\"Dengan harga jual di bawah Rp20 per kilogram, tentu tidak sepadan dengan usaha yang dilakukan petani. Karena itu saya nekat dan berharap bisa ketemu pak Jokowi. Biar beliau mengetahui apa yang petani kopi Lambar harapkan,\" tandasnya. (ius/ais)