Antisipasi Naiknya Harga Kedelai, Pemprov Lampung Dorong Produksi Lokal

Sabtu 19-02-2022,10:48 WIB
Editor : Widisandika

RADARLAMPUNG.CO.ID-Pemprov Lampung terus mendorong peningkatan produksi kedelai lokal. Hal ini untuk mengantisipasi naiknya harga kedelai beberapa waktu kedepan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung, Kusnardi mengatakan selama 2021 produksi kedelai di Lampung di luasan 2.580 hektar telah menghasilkan sudah dipanen seluas 1.033 hektar. Dengan total produksi sebesar 612,8 ton. Dari nilai tersebut, penjualan hasil masih ke pengrajin tahu tempe dengan harga bekisar antara Rp. 6.000 - 8.000 per kilogram nya. \"Kita mendorong daerah juga mulai menanam kedelai ya. Karena bisa mengantisipasi adanya kenaikan harga kedelai ekspor,\" beber Kusnardi. Dia mengatakan, naiknya harga kedelai memang masuk kedalam hukum ekonomi tentang suplay and demand jadi kelangkaan yang membuat harga naik. Apalagi, harga kedelai yang mulai naik ini harus dibarengi dengan kebiasaan petani, kalaupun sekarang harganya baik tapi kan budaya petani Lampung condong terhadap kedelai kering. \"Kemarin kita sudah cari investor, importir juga pusing tidak dapat suplay. Karena memang menyeluruh kedelai lagi naik. Karena ini bersamaan dengan iklim, Brazil perubahan iklimnya luar biasa, Amerika juga alami kekeringan sementara Cina mulai menimbun kedelai,\" tambahnya. Karenanya, Pemprov Lampung mulai mendorong petani lokal lebih menggiatkan penanaman kedelai. \"Karenanya kami juga sudah memberikan bantuan bibit jagung tapi ada kewajiban juga untuk menanam kedelai. Pembibitan juta kita siapkan di beberapa lokasi untuk penanman kedelai. Kalau kita paksa petani tidak boleh karena ada Undang-undang untuk petani,\" lanjutnya. Pada 2021, program ini sudah berjalan dengan pemberian bibit kedelai seperti di Pesisir Barat. Bahkan saat ini sudah panen. Begitu juga di Lampung Tengah yang sudah panen. \"Memang saat ini permasalahannya bibit masih kurang, tapi produksinya yang ada di daerah ini cukup baik karena sekali panen bisa 1 ton sampai 1,5 ton. Seperti kemarin kita produksi di pesisir barat, Bupati langsung yang panen,\" lanjutnya. Upaya selanjutnya ialah agar pelaku usaha seperti pengrajin tempe mau tidak mau manfaatkan kedelai lokal. Karena suplay sudah sedikit dan harga bersaing dengan kedelai lokal. \"Kalau zaman dulu yang semua keadaan masih normal masih bisa dapat kedelai murah. Tapi kan sekarang tidak bisa. Karenanya kita manfaatkan korporasi saja, karena harus merangkang petani , gunanya KPB juga kesini kita dorong agar oetani dapat bergabung KPB dan membuat koorporasi kedelai,\" tandasnya. (rma/wdi)

Tags :
Kategori :

Terkait