radarlampung.co.id - Kepala SMPN 1 Selagailingga, Lampung Tengah, Murniati menyambangi kediaman Tirta Hermawan, murid kelas IX yang diduga dianiya oknum gurunya. Murniati datang bersama Kepala Kampung Tanjungratu.
\"Saya sudah ke kediaman murid bersama Kakam. Saya ingin tahu kondisi murid dan ceritanya hingga seperti itu,\" katanya.
Murniati mengaku ketika kejadian tidak berada di sekolahan karena diklat. \"Saya ikut diklat. Tidak tahu kejadian sebenarnya. Tapi, saya mendapat kabar itu,\" ujarnya.
Sebelumnya diberitakan entah apa permasalahannya, oknum guru di SMPN 1 Selagailingga berinisial B diduga menganiaya muridnya di kelas IX Tirta Hermawan. Kasus ini dilaporkan ke Polres Lamteng.
Sulaiman (45), warga Kampung Tanjungratu, Kecamatan Selagailingga, menyatakan sebagai orang tua korban dirinya tidak terima atas perlakuan oknum guru berinisial B.
\"Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu. Bagaimana kalau sampai buta? Apalagi melihat kondisi anak saya mengalami luka memar dan bengkak di di dekat bagian mata sepanjang 5 cm. Belum lagi luka gores sepanjang 2 cm di bagian hidung hingga mengeluarkan darah akibat dipukul bambu,\" katanya saat dihubungi via telepon.
Peristiwa ini, kata Sulaiman, terjadi di halaman sekolah, Jumat (19/10) sekitar pukul 08.30 WIB. \"Kejadiannya di sekolah ketika usai pelajaran olahraga. B yang merupakan guru olahraga kembali mengumpulkan siswa dan bertanya siapa yang mengambil ayam warga di sekitar sekolah. Siswa tidak ada yang merasa mengambil,\" ujarnya.
Selanjutnya, kata Sulaiman, anaknya, Tirta, menyela setelah guru tersebut bertanya. \"Naken mu cawo, \'Ada lagi, Pak?\' (Tirta bilang apakah ada lagi, Pak). Lalu guru itu menghampiri dan berupaya menampar Tirta. Sayangnya tidak kena. Kemudian diambil bambu dan dipukulkan terhadap Tirta,\" ungkapnya.
Dalam kasus ini, kata Sulaiman, dirinya berharap polisi melakukan proses hukum. \"Saya mau lihat apakah polisi akan memproses hukum terhadap guru tersebut. Apalagi saya orang susah,\" tegasnya. (sya/sur)