RADARLAMPUNG.CO.ID – Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019, tingkat literasi keuangan atau pemahaman keuangan Provinsi Lampung ada di angka 31%. Masih di bawah angka nasional 38%, meskipun naik dari hasil survey tahun 2016 yang sebesar 26,91% secara nasional 29,7%.
Namun, hal itu harus terus ditingkatkan, sedangkan tingkat Inklusi keuangan atau penggunaan produk dan jasa keuangan Provinsi Lampung, ada di angka 61,9% dibanding nasional 76,2%. Menurun bila dibandingkan hasil survey tahun 2016 yang sebesar 69,82% dibanding angka nasional 67,82%. Hal ini amat disayangkan karena keterbatasan akses terhadap jasa keuangan membatasi kesempatan masyarakat yang belum memiliki tingkat literasi keuangan yang cukup untuk berpartisipasi secara penuh dalam kegiatan-kegiatan ekonomi yang dapat meningkatkan taraf hidup.
Upaya konsisten untuk mendorong angka literasi dan inklusi keuangan, platform fintech P2P lending terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) PT. Alfa Fintech Indonesia (KreditCepat) bersama PT. Pinduit Teknologi Indonesia (Pintek) menyelenggarakan talkshow dengan mahasiswa Universitas Mitra Indonesia, Rabu (21/10) secara daring melalui aplikasi komunikasi video untuk mengenalkan industry fintech peer-to-peer lending (P2P) serta pemahaman inovasi yang dilakukan fintech untuk mendorong mewujudukan inklusi keuangan di Indonesia.
Keterbatasan Akses Masih Membatasi Literasi Keuangan Masyarakat
Rabu 21-10-2020,18:18 WIB
Editor : Ari Suryanto
Kategori :