RADARLAMPUNG.CO.ID - Berkunjung ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandarlampung, Jaksa Agung RI Sanitiar Burhanuddin sempat melihat-lihat bangunan yang baru berdiri. Ketika ditanya awak media mengenai kunjungannya ke Lampung, orang nomor satu di korps Adhyaksa itu menjelaskan hanya ingin melihat bagaimana keadaan anggotanya di Lampung. \"Saya ingin melihat bagaimana teman-teman di sini bekerja. Paling tidak saya mengenal anggota,\" katanya di sela kunjungannya ke Lampung hari ini (12/8). \"Pun kehidupannya. Pola kerjanya. Saya sebagai orang tua wajib di sini dan tahu. Itu saja,\" kata dia, sore. Ketika ditemui di Kejari Bandarlampung. Ditanya bagaimana pandangannya mengenai kinerja perkara yang ditangani di Bandarlampung, Mantan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) tahun 2011 ini menjelaskan, kini untuk perkara pidana umum yang perlu diselesaikan itu sekitar 80 dalam satu bulan. \"Tapi jaksanya pun terbatas. Hanya 50 jaksa. Dan kami juga coba bagi-bagi. Jangan terlalu sentris. Ke salah satu kasus itu saja,\" jelasnya. Disinggung mengenai progres apakah ada target untuk mencari buronan korupsi, seperti mantan Bupati Lampung Timur: Satono, Burhanuddin pun sudah menyampaikan ke para anggotanya untuk fokus mencarinya. \"Kita sudah catat,\" katanya. Mengenai adanya tawaran biaya untuk trasing aset dan penyelidikan ke Kejagung RI --untuk mencari Satono-- Burhanuddin pun menegaskan pihaknya akan terus mendata lagi di mana keberadaan Satono. \"Kita akan kejar semuanya, tapi kan Indonesia luas. Kalau saya yakin: Satono masih di Indonesia!\" ungkapnya. Ditanya lagi mengenai tim dari Kejagung RI ke Lampung Timur terkait penyelidikan dana Covid-19, beberapa waktu lalu, ia mengaku tak mengetahui itu. \"Dua hari lalu? Saya belum tahu. Nanti coba saya cek,\" tegasnya. (ang/sur)
Kategori :