radarlampung.co.id – Kepergian Sam Arifin (20), warga Lingkungan 3, Kelurahan Pringsewu Barat, Kecamatan Pringsewu membawa duka mendalam bagi keluarganya. Pemuda yang bekerja pada salah satu supermarket itu meninggal setelah terserang demam berdarah dengue (DBD). Menurut Supardi, ayah Sam, awalnya anaknya pulang dari kerja sekitar pukul 21.30 WIB, Rabu (13/2). Saat itu ia mengeluh pusing dan demam. Keesokan paginya, didampingi ibunya, Sam pergi ke Puskesmas Pringsewu. \"Waktu itu kesehatan anak kami mulai menurun. Tapi Sam masih bisa membonceng ibunya,” kata Supardi. Saat diperiksa di puskesmas, trombosit Sam Arifin hanya 138. \"Setelah diperiksa, anak kami diberikan obat. Pihak puskesmas menyatakan, jika tidak ada perubahan dalam tiga hari, aka berobat lagi,” sebut dia. Ternyata kondisi Sam memburuk. Sabtu (16/2), ia merasakan kepalanya dingin dan mulut pahit. Pemuda itu kembali dibawa ke Puskesmas Pringsewu. Ternyata trombositnya hanya 56. Minggu sore (17/2), pihak keluarga membawanya ke RS Wisma Rini. Namun sekitar pukul 12.35 WIB, nyawanya tidak terselamatkan. Ia meninggal dunia. ”Sebelum ninggal, Sam sempat sesak napas dan jantung berdebar kencang,” ucapnya. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi mengatakan, pihaknya sudah mengambil sejumlah langkah. \"Ini terus menjadi perhatian bagi kami. Petugas kami sudah mendatangi kediamannya dan mengambil langkah,\" terangnya. Kepala Puskesmas Rejosari M. Subagja mengatakan, pihaknya melakukan fogging di Pringsewu Barat, khususnya di sekitar kediaman Supardi. Di samping itu pihaknya akan melakukan pemantaun jentik nyamuk di lokasi Sam Arifin bekerja. (arf /sag/ais)
Korban DBD Tewas, Puskesmas Fogging dan Pantau Jentik Nyamuk
Selasa 19-02-2019,21:24 WIB
Editor : Alam Islam
Kategori :