radarlampung.co.id-Peneliti akhirnya merilis foto pertama yang menunjukkan eksistensi lubang hitam (blackhole). Kejadian yang direkam oleh gabungan berbagai teleskop di dunia ini berada di pusat galaksi M87 yang berada di gugus galaksi Virgo, yang \"bertetangga\" dengan galaksi Bima Sakti. Lokasi black hole ini berada 55 juta tahun cahaya dari Bumi dan diketahui memiliki massa 6,5 miliar kali lebih berat dari Matahari. Rentang lubang hitam yang berhasil dipotret ini diperkirakan tiga kali lebih panjang dari jalur rotasi Planet Pluto mengelilingi matahari. Namun meski sangat besar, namun lubang hitam sangat sulit untuk bisa terlihat, karena daya tarik gravitasinya begitu kuat sehingga cahaya pun tak bisa lolos begitu sudah melintasi cakrawala kejadian black hole. Cakrawala kejadian black hole ini disebut juga sebagai titik dimana tidak bisa kembali lagi atau the point of no return. \"Ini prestasi ilmiah luar biasa yang dicapai oleh 200-an peneliti,\" jelas Dr Sheperd Doeleman dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian dilansir jpnn.com, kamis (11/4). Dr. Doeleman memelopori instrumen bernama Event Horizon Telescope (EHT), yang merupakan jaringan teleskop di seluruh dunia. Gabungan pengamatan teleskop ini telah diujicoba pada dua lubang hitam raksasa. Satu di Galaksi Virgo (M87) dan yang lain di pusat galaksi Bima Sakti sendiri (Sagittarius A*). Black hole Sagittarius A* ini terletak 26.000 tahun cahaya dari Bumi dan beratnya 4 juta kali massa Matahari. Namun rentang ukuran lubang hitam itu cukup kecil dibanding M87.Hasil temuan para ilmuwan ini ditulis dalam enam makalah yang diterbitkan dalam edisi khusus The Astrophysical Journal Letters, Kamis (11/4/2019). Foto menunjukkan adanya bentuk cincin terang. Hal ini disebabkan kekuatan daya tarik luar biasa dari lubang hitam pada materi di sekitarnya. Lubang ini dikelilingi sebentuk cakram gas berputar, yang jadi sangat panas dan memancarkan gelombang radio terang saat berakselerasi menuju lubang hitam. \"Kita bisa ihat satu sisi cincin lebih terang dari yang lain. Itu sisi ke arah kita ketika semuanya berputar,\" jelas Profesor Tamara Davis, pakar astrofisika University of Queensland. Teori relativitas, katanya, juga sudah memprediksi bahwa jika lubang hitam itu berputar, maka salah satu sisinya akan lebih terang daripada sisi lainnya. Teori relativitas umum dari Albert Einstein merupakan yang pertama meramalkan keberadaan lubang hitam. Einstein dalam teorinya ini juga memperkirakan lubang hitam akan membelokkan jalinan ruang-waktu dan melengkungkan jalur cahaya. Profesor Davis menjelaskan lengkungan itulah yang mungkin menjelaskan mengapa kita bisa melihat bentuk cincin terang tersebut. Dijelaskan, sebenarnya cahaya itu melengkung tepat di sekitar lubang hitam sehingga teleskop di Bumi bisa menangkapnya. \"Cahaya itu dipancarkan dan dibengkokkan, membentuk cincin yang bisa kita lihat, dengan lubang hitam menjadi siluet,\" jelasnya. (jpnn/net/wdi)
Teori Einstein Terbukti, Ini Foto Penampakan Pertama Lubang Hitam
Kamis 11-04-2019,12:45 WIB
Editor : Widisandika
Kategori :