Teroris Sandera Kantor KPU Lampung

Jumat 22-03-2019,11:36 WIB
Editor : Kesumayuda

radarlampung.co.id - Usai pemungutan suara Pemilu 2019, Kantor KPU Lampung jadi sasaran aksi teroris. Mereka menyandera seluruh petugas penyelenggara pesta demokrasi yang ada di dalam gedung tersebut. Penyandraan ini terjadi dalam Apel Gelar Pasukan dan pengamanan menghadapi Pemilu 2019 oleh Polda Lampung di PKOR Wahayhalim, Bandarlampung, Jumat (22/3). Dalam simulasi, Gedung KPU Lampung dikepung teroris. Namun salah satu staff KPU berhasil melarikan diri dan melaporkan hal ini ke pihak Kepolisian. Untuk itu, Kapolres Bandarlampung melaporkan hal ini ke Polda Lampung. Kapolda kemudian langsung menurunkan 3 tim anti teror untuk mengamankan lokasi yang telah dikepung teroris tersebut. Upaya melakukan mediasi bersama para teroris dilakukan oleh tim anti teror. Namun, tuntutan teroris tidak dikabulkan dan membuat teroris marah. Akibatnya situasi semakin memanas dan berulangkali dentuman bom semakin membuat suasana semakin mencekam. Namun dengan koordinasi, tim anti teror dengan barakuda kembali mendatangi KPU untuk mentralisir. Namun tim diserang bom. Tak lama, KPU berhasil diambil alih. Tak lama pelaku dapat dibekukan. Bagian dalam kantor KPU pun berhasil di koordinasikan. Akhirnya tim anti teror berhasil menyelematkan anggota KPU yang masih di dalam ruangan. Usai berhasil di netralisir, tim jibom menyisir dan pengecek cairan seputar ledakan mengandung kimia dan radio aktif atau kimia saja. Yang ditakutkan masih radiasi. Namun saat di uji tim entry tidak mengandung kimia aktif, namun tim menemukan rangkaian bom baru untuk dilaporkan ke tim jibom.  Menanggapi kerawanan ini, Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono mengatakan, tak bisa dipungkiri, Kantor KPU memang terbuka untuk melayani masyarakat, sehingga para petugas KPU diminta untuk lebih tertib dan bekerja sesuai aturan yang tah ditetapkan. \"Sebenarnya kantor KPU memang substansinya terbuka masyarakat umum. Hanya karena ini sudah makin dekat hari H, terutama tugas utama melaksanakan pemungutan dan mengamankan suara rakyat pada 17 april, karena suara rakyat itu akan menentukan pemimpin, baik capres cawapres, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota,\" jelas Nanang. Untuk itu, sampai menjelang hari H, Nanang meminta semua Komisioner dan Staff lebih bertanggungjawab dalam menjalankan tugas. \"(Untuk staff) harus lebih tertib untuk ketemu komisioner. Intinya KPU terbuka untuk masyarakat luas, hanya mungkin lebih diatur melaksanakan tugas pengamanan suara rakyat,\" tandasnya. (rma/kyd)

Tags :
Kategori :

Terkait