radarlampung.co.id - KBRI Singapura secara virtual telah meluncurkan Road to Indonesia Investment Day 2020. Acara ini merupakan kolaborasi antara KBRI Singapura, Kantor Perwakilan Luar Negeri Bank Indonesia di Singapura, serta Kantor Perwakilan BKPM di Singapura (IIPC), Rabu (22/7).
Sekitar 469 peserta yang mengikuti acara ini melalui apikasi zoom meeting. Dan 340 views melalui youtube, yang terdiri dari Chamber of Commerce yang ada Singapura, media Singapura maupun Indonesia dan perwakilan RI di seluruh dunia.
Acara Road to Indonesia Investment Day 2020 merupakan rangkaian kegiatan Indonesia Investment Day 2020 yang dilaksanakan mulai Agustus - Oktober 2020. Ini merupakan program unggulan tahunan KBRI Singapura sejak 2018 dan telah menarik minat banyak pemangku kepentingan serta investor dari Singapura dan banyak negara.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) provinsi Lampung, Budiharto Setyawan mengatakan, guna mendorong akselerasi investasi di tahun 2020 Lampung berkesempatan untuk mengikuti The 3rd Indonesian Investment Day (IID) tersebut.
Acara Indonesia investment Day ini secara unik di desain dengan berbagai kegiatan, diantaranya pemberian informasi mengenai proyek-proyek investasi potensial dan bisnis matching yang mempertemukan para investor dan pemilik proyek.
Di tengah-tengah situasi pandemic dan tantangan perekonomian dunia acara Indonesian investment Day 2020 tetap diselenggarakan secara virtual mulai agustus sampai Oktober 2020 melalui website https://www.investindonesia.sg/.
“Indonesia investment Day 2020 ini menghadirkan 11 provinsi dan lebih dari 80 proyek yang telah dikurasi dengan seksama dan saat ini telah siap untuk menerima investasi dari luar negeri,” jelasnya.
Selain melalui webinar, kegiatan promosi investasi juga dilakukan melalui platform one on one meeting yang bertujuan untuk memfasilitasi interaksi investor asing dengan pemilik proyek dan Pemerintah Daerah serta untuk merealisasikan investasinya di Indonesia.
Adapun Lampung mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan webinar investasi dan one on one meeting dengan investor potensial pada tanggal 15 sampai 16 September, dengan membawa beragam proyek investasi.
Diantaranya mulai dari pengembangan kawasan industri di Kota Bandarlampung, Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Tanggamus hingga pengembangan pariwisata di Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran dan kabupaten Pesisir Barat.
Dalam 3 tahun terakhir, Singapura menjadi negara yang menanamkan investasi terbesar di provinsi Lampung, Di tahun 2019, negara tersebut mencatatkan nilai investasi sebesar USD22,45juta, di mana sebagian besar bersumber dari sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan serta industri makanan.
“Pada tahun 2020, diharapkan investasi yang masuk ke provinsi Lampung baik dari negara Singapura maupun negara yang lainnya terus akan meningkat meski di tengah ketidakpastian global akibat pandemi,” katanya.
Karenanya, keikutsertaan Lampung dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadi upaya konkrit dalam menjawab tantangan di tengah-tengah situasi pandemi saat ini, dan lebih jauh lagi untuk merespon upaya percepatan pemulihan perekonomian daerah dan nasional.
“Selain itu terjaringnya investasi Penanaman Modal Asing diharapkan dapat memberikan multiplayer efek yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi, meningkatkan jumlah cadangan devisa, mengurangi defisit neraca perdagangan, menjaga kestabilan rupiah, serta meningkatkan penyerapan tenaga kerja untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Ega/yud)