radarlampung.co.id – Gedung Pasar Smep Tanjungkarang yang kini tengah dalam proses pembangunan akan diprioritaskan bagi pedagang lama yang pernah berjualan di salah satu pasar tradisional Kota Bandarlampung tersebut.
Wali Kota Bandarlampung Herman HN menyatakan, pengundian lapak bagi pedagang yang akan menempati Pasar Smep dimulai Januari 2020.
\"Mulai Januari (2020) mulai pengundian. Harus terisi semua. Namun yang pedagang di sini. Tidak boleh yang baru-baru. Diutamakan pedagang di sini,\" katanya kepada wartawan, Senin (28/10).
Untuk itu, pihaknya akan mengawasi pembagian lapak, agar yang mendapatkan benar-benar pedagang lama. Herman juga berjanji akan mengawasinya agar tidak terjadi seperti di pasar lain. “Saya harus cek. Saya harus temu langsung dengan pedagang-pedagangnya,\" ujarnya.
Disisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bandarlampung Iwan Gunawan menyebut, progres pembangunan Pasar Smep untuk tahap satu telag mencapai 85 persen.
“Tahap satu ini ada dua lantai dan sudah 85 persen progresnya. Dan saya kira selesai di tahun ini. Sementara tahap duanya kita akan lanjutkan di tahun 2020,” urainya.
Dia menargetkan, pembangunan tahan kedua akan selesai lebih cepat lantaran hanya mengerjakan satu lantai dari gedung berlantai tiga tersebut.
Meskipun, pembanguan tahap satu selesai dua lantai. Iwan menerangkan bahwa pedagang belum boleh menempatinya, hingga pembangunan rampung 100 persen.
Sebelumnya, pembangunan Pasar Smep terus dikebut. Setidaknya dalam mempermudah jalannya pembangunan tampak berdiri tower craine dengan ketinggian sekira 30 meter.
Konsultan pengawas pembangunan Pasar Smep PT Asmi Hidayat Muhammad Zen menyebutkan, tower craine itu dengan ketinggian sekira 30 meter dengan bentang 60 meter.
\"Untuk beban yang mampu diangkat oleh craine ini berkisar 1.3 ton (ujung) dan 6.7 ton (pangkal),\" katanya saat dihubungi via telepon (17/10).
Menurutnya, pemasangan tower craine dilakukan untuk mempermudah dan mempercepat pengerjaan pembangunan. Untuk target pembangunan tahap I ini, akan menyelesaikan baseman, lantai 1 dan 2.
Pembangunan tahap satu melibatkan sedikitnya 85 pekerja yang terbagi dalam dua sift siang dan malam. Seluruh pekerja berasal dari Jawa. Sumber pembiayaan APBD Murni dengan pagu Rp24 miliaran. (apr/kyd)