//Untuk Peternakan kambing dan produksi Kopi pada Gapoktan Triguna 4.5//
RADARLAMPUNG.CO.ID - Gapoktan Triguna 4.5 adalah kelompok tani yang sudah 35 tahun melaksanakan budidaya dan pengolahan biji kopi grean bean dan kopi bubuk yang berlokasi di desa Tribudisyukur, Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat.
Ketua Gapoktan Triguna 4.5, Nana Permana mengatakan, Gapoktan ini, merupakan gapoktan yang aktif untuk memberdayakan petani kopi untuk menghasilkan biji kopi yang Premium. Sehingga memiliki keistimewaan dan citra rasa kopi yang khas.
Keistimewaan dan Citra Kopi yang khas, lanjut Permana, tentunya seiring dengan banyak permintaan produksi tersebut hingga diluar Lambar. Salah satunya kota Bandarlampung. Hal ini perlu inovasi untuk mempercepat produk kopi tersebut namun tetap Keistimewaan dan Citra Kopi.
Berlatar belakang tersebut, Tim Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melakukan pengabdian kepada masyarakat Gapoktan Triguna Syukur, Lampung Barat sejak tahun 2020 hingga saat ini.
Adapun Tim PPPUD Polinela ini terdiri dari Ketua Tim PPPUD Polinela, Analianasari,STP, MTA bersama anggota tim lainnya Eko Win Kenali, S.Kom, M.Cs, Dayang Berliana, S.P, M.Si, dan Meinilwita Yulia, S.T.P, M.Agr.Sc.
Ketua Tim PPPUD Polinela, Analianasari menyebutkan, Tim PPPUD Polinela telah melakukan pendampingan terhadap Gapoktan Triguna sejak tahun 2020 hingga saat ini.
Pada pelaksanaan Tahun pertama (Tahun 2020) berfokus pada kegiatan produksi dengan memanfaatkan asset peralatan yang sudah ada.
\"Kami juga memberi bantuan alat dari kegiatan PPPUD Polinela salah satunya adalah mesin rosting dan perbaikan area pengeringan biji kopi dome solar drayer,\"jelasnya.
Menurut Ana, Permintaan biji kopi (grean bean) yang berkualitas dari beberapa konsumen yang memiliki kedai kopi di Bandarlampung sangat banyak. Hal jni karena cita rasa yang dihasilkan.
\"Ini yang membuat anggota Gapoktan melakukan pemetikan buah cerry kopi merah (matang sempurna) dengan proses pengolahan natural, full wash, dan honey process,\" ujarnya.
Namun, sambung Ana, pemanenan biji kopi petik merah, menghasilkan limbah kulit kopi yang memiliki potensi nilai tambah. Oleh sebab itu, pada pengabdian masyarakat pada tahun ke 2 (Tahun 2021), Polinela berfokus pada pengolahan kulit kopi dengan peternakan kambing, yang memiliki tujuan integrated farming system dengan produksi kopi yang dihasilkan petani.
[caption id=\"attachment_220285\" align=\"alignnone\" width=\"1280\"]
Tim PPPUD Polinela Lakukan Pendampingan Integrated Farming System
Selasa 28-09-2021,09:58 WIB
Editor : Yuda Pranata
Kategori :