radarlampung.co.id – Keluarga Aga Trias Tahta (19), mahasiswa jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung yang tewas saat mengikuti pendidikan dasar UKM Cakrawala menuntut keadilan. Sebab ada indikasi kekerasan yang menyebabkan meninggalnya warga Dusun Wonokarto RT.1/RW. 8 Pekon Wonodadi, Gadingrejo, Pringsewu tersebut. \"Kami diinformasikan kabar palsu. Katanya adik saya meninggal akibat terjatuh. Alhamdulilah, sekarang mulai terbuka. Adik saya meninggal bukan karena musibah terjatuh. Tapi adanya plonco dengan tindak kekerasan. Bahkan saat ini, teman-teman satu angkatannya masih ada yang belum sadar. Kami ingin keadilan yang seadil-adilnya dan panitia dapat mempertanggungjawabkan apa yang mereka kerjakan,\" tegas kakak Aga, Gani Dewantara ditemui usai laporan di Mapolres Pesawaran, Senin (30/9). Gani menyatakan, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada aparat kepolisian. Ia bersama orang tua mahasiswa lainnya yang turut menjadi korbaan dugaan kekerasan. \"Siapa yang melakukan tindak pidana harus dihukum. Saya berharap semua panitia dan peserta dapat dimintai keterangan. Karena kesaksian yang asli dari peserta, bukan dari panitia,\" tandasnya. Dilanjutkan, meskipun pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Aga, namun persoalan tersebut tetap harus diungkap tuntas oleh pihak kepolisian. ”Kami menduga ada tindak kekerasan. Sebab ada bekas luka bakar di sekitar muka. Lalu bekas luka sabetan di tubuh serta bagian dengkul yang biru dan bagian perut,\" urainya. (ozi/ais)
Lapor Polisi, Keluarga Mahasiswa Tewas Dalam Diksar Tuntut Keadilan!
Senin 30-09-2019,18:30 WIB
Editor : Alam Islam
Kategori :