radarlampung.co.id – Universitas Malahayati patut berbangga. Salah satunya dengan memiliki mahasiswa yang meraih prestasi hingga tingkat nasional.
Seperti Ade Rahardian yang tercatat sebagai lulusan terbaik tingkat nasional pada uji kompetensi mahasiswa computer based test (CBT) Program Profesi Dokter (UKMPPD) dengan nilai 91, pada Mei 2019 lalu.
Kemudian Putri Julianti, dokter lulusan Universitas Malahayati yang menjadi terbaik dalam pendidikan dasar (Diksar) Dokter Perwira Akmil di Magelang awal Agustus 2019. Keberhasilan para mahasiswa ini tidak terlepas dari upaya yang dilakukan pihak kampus. Terlebih, Rektor Universitas Malahayati Dr. H. Muhammad Kadafi, S.H., M.H. sangat peduli soal peningkatan mutu akademik.
\"Kita melengkapi seluruh fasilitas kampus untuk menunjang seluruh kegiatan akademik,\" kata Kadafi.
Fasilitas di Fakultas Kedokteran juga sangat lengkap. Kampus ini memiliki laboratorium kesehatan terpadu. Mulai dari laboratorium dasar, biomolekular, osce, hingga laboratorium computer basic training (CBT). Didukung dengan perpustakaan yang memiliki 35.000 koleksi buku dan dilengkapi fasilitas internet.
Bahkan disediakan Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin, yang mendapat predikat level paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Rumah sakit bintang lima yang didirikan sejak 2006 ini merupakan salah satu faktor penunjang penting untuk Fakultas Kedokteran.
Kadafi juga mengontrol dengan ketat proses belajar mengajar. Tak hanya itu. Seluruh mahasiswa kedokteran bertempat tinggal di pemukiman kampus berjuluk Green Dormitory tersebut.
\"Ini semacam asrama mahasiswa yang dirancang sangat nyaman seperti apartemen. Bahkan tersedia laundry gratis. Sehingga mahasiswa bisa fokus belajar,\" urainya.
Pihak universitas juga mengembangkan manajemen terbuka, menerapkan terobosan seperti lelang jabatan di kampus. \"Dengan begitu, setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam mengembangkan karier dan berani memikul tanggung jawab. Ukurannya, jelas pada kualitas pendidikan,\" tegas Ketua Kadin Lampung ini.
Terpisah, Ade Rahardian mengakui seluruh sistem terpadu di Universitas Malahayati mempermudah proses belajar. \"Alhamdulillah. Saya mendapat kesempatan menimba ilmu di universitas kebanggaan ini. Saya dapat meraih banyak ilmu dari para dosen dan staf pengajar yang membimbing dengan ikhlas dan sabar,\" kata mahasiswa kedokteran yang lulus pada 2017 tersebut.
Manfaat yang diperoleh Ade Rahardian adalah ketika ia mengikuti seluruh ujian yang dibutuhkan untuk seorang dokter. Ia tidak mengalami kesulitan sama sekali. \"Saya hanya memperkuat materi dasar dari bangku kuliah. Kalau dasarnya kuat, maka akan lebih mudah memahami materi yang diujikan,\" tukasnya.
Prestasi yang diraih kampus hijau ini pun menarik minat Universitas Putra Malaysia (UPM) menjalin kerjasama. Setiap tahun, kampus dari negeri jiran itu mengirimkan 18 mahasiswa keperawatan untuk belajar di Universitas Malahayati. “Saya merasa berkesan dan sangat senang berada di Universitas Malahayati. Bisa membandingkan ilmu yang berada di Malaysia dan Indonesia,\" kata Irfan, mahasiswa UPM di Universitas Malahayati. (rls/ais)
[caption id=\"attachment_81904\" align=\"aligncenter\" width=\"615\"]
Bangga, Lulusan Universitas Malahayati Raih Prestasi Tingkat Nasional
Kamis 22-08-2019,12:55 WIB
Editor : Alam Islam
Kategori :