radarlampung.co.id - Banjir menyebabkan aktivitas belajar mengajar di SMPN 24 Bandar Lampung, Jalan Endro Suratmin, Sukarame terhenti. Para siswa terpaksa dipulangkan, Kamis (23/1).
Menurut Kepala SMPN 24 Bandar Lampung Yuni Herwanto, banjir terjadi setelah hujan turun, Rabu malam (22/1). \"Tadi pagi, jauh lebih tinggi. Sekarang hanya di atas mata kaki,\" kata Yuni.
Khawatir anak didiknya kedinginan akibat air yang menggenangi ruang kelas VIII dan IX, akhirnya diputuskan siswa dipulangkan.
\"Jadi, begitu (siswa) datang, mereka langsung duduk di atas kursi. Terpaksa, dari pada mereka kedinginan, kita suruh belajar di rumah. Mau dibersihkan, tidak juga surut. Kita lanjutkan (membersihkan) besok,\" ujarnya.
Yuni juga mengungkapkan, parit pembuangan yang kecil membuat air terhambat untuk mengalir. Akibatnya terjadi genangan di muara.
\"Ini air kiriman dari Tugu Perahu sana, kemudian bermuara di sini. Di parit sana, dekat lapangan golf, ada pondasi panel kecil. Jadi airnya balik lagi, sehingga tergenang dimana-mana. Sebenarnya kalau diizinkan dipotong sebelah, air akan cepat surut,\" sebut dia.
Lebih lanjut Yuni mengungkapkan, ini banjir terparah sejak 25 tahun terakhir. \"Iya, ini yang terparah. Biasanya kalau hujan, kita masih bisa upacara dan belajar seperti biasanya,\" tandasnya. (mel/ais)