RADARLAMPUNG.CO.ID-Kali pertama, Dinas Pertanian Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) menjalankan program pengembangan perbenihan padi sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani. Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Yayit, mewakili Kepala Dinas Pertanian Tubaba mengatakan bahwa prinsipnya program itu merupakan bentuk kerjasama kemitraan antara Dinas Pertanian dan PT. Pomal Tani Mandiri dari Bandar Lampung. Itu sebagai upaya membantu petani tanpa harus memakai APBD maupun APBN. \"Bentuk program adalah kerjasama, dimana perusahaan memberikan bantuan pinjaman modal kepada para petani berupa benih hingga sarana produksi (saprodi) lainnya, dan obat-obatan. Nantinya, pinjaman modal tersebut dibayar setelah panen tanpa ada bunga, karena memang hasil panen langsung dibeli oleh perusahaan.\"paparnya, Kamis (28/10). Program ini perusahaan akan membeli hasil panen padi dari petani dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasaran saat itu dengan selisih keuntungan Rp200 per Kg. \"Sesuai dengan judul program, hasil panen setelah dibeli akan dikelola oleh perusahaan untukperbenihan. \"Tahap awal, program itu kita realisasikan terlebih dahulu untuk satu hamparan seluas 5 hektar milik Gapoktan Sumber Daya di Tiyuh (Desa) Daya Asri, dengan jenis irigasi areal,\" jelasnya. Kerjasama itu sejak awal Oktober, dan saat ini telah tertanam untuk 2 hektar lahan, sisanya sedang dalam proses. Adapun benih padi yang diberikan oleh perusahaan dan dikembangkan dalam program adalah jenis Inpari 32, dan selama masa tanam hingga panen maka pihak perusahaan dan dinas akan melakukan pemantauan serta pembinaan agar hasil dapat maksimal.\"Hasil program ini akan kita lihat setelah panen di bulan Februari 2022. Jika berjalan baik, kita akan kembali berkoordinasi bersama perusahaan untuk dapat menambah jalinan kemitraan bersama Gapoktan. \"Sehingga, kita berharap Tubaba dapat menjadi salah satu sentral benih padi di Provinsi Lampung.\" Imbuhnya. (fei/rnn/wdi)
Kategori :