Banyak Keuntungan, BEI Dorong Perusahaan di Lampung Go Public

Selasa 29-10-2019,16:01 WIB
Editor : Kesumayuda

radarlampung.co.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong para pengusaha Lampung untuk menjadikan perusahaanya Go Publik. Sebab, banyak keuntungan yang akan di dapat bila perusahaan menawarkan sahamnya ke publik.

Kepala Unit Evaluasi dan Pemantauan Perusahaan Tercatat BEI Yogi Brilliana mengatakan, banyak keuntungan jika pengusaha akhirnya mendaftarkan perusahaannya Go Public di BEI. Salah satunya terkait lompatan permodalan.

Dalam hal Go Public, BEI bertugas mempertemukan pengusaha dengan investor baik retail maupun institusi. Dengan harapan setelah pertemuan dapat menghasilkan nilai investasi ke perusahaan produktif.

“Bila pendanaan dengan dasar keluarga dan teman dikondisikan dengan kondisi cash flow induk, memang pengembaliannya fleksibel dan tidak dibatasi tenor. Sementara yang bisa dilakukan pasar modal dengan melibatkan investor itu bisa membuat akses jumlah pendanaannya lebih luas dan tidak lagi tidak dibatasi tenor. Kemudian pengembaliannya juga lebih fleksibel,\" kata Yogi dalam Go Publikc Workshop Provinsi Lampung yang berlangsung di Hotel Novotel Lampung, Selasa (29/10).

Belum lagi dengan berbagai kemudahan yang dibuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat BEI juga mengakomodir UMKM. Seperti di Majalengka yang nantinya investor akan menanamkan sahamnya untuk pembangunan ballroom hotel dengan nilai hanya Rp20 miliar.

\"Maka itu kami mendorong perusahaan untuk melakukan Go Public. Karena semua perusahaan tertutup memiliki kesempatan untuk menjadi perusahaan publik dengan  menawarkan dan menjual sebagian sahamnya kepada publik, dan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia. Karena memiliki banyak keuntungan keuntungan yang akan didapat,\" ujarnya.

Selain pendanaan baru yang tidak terbatas, keuntungan lainnya yang di dapat citra perusahaan akan meningkat, profesionalisme dan loyalitas karyawan, likuiditas untuk memilih karyawan dan investor, mempercepat penerapan GCG, menghindari kemungkinan perpecahan pemilik, adanya insentif pajak, mendapatkan mitra usaha strategis, menciptakan kemandirian perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan.

\"Salah satu keuntungan perusahaan telah go public adanya insentif pajak. Jadi perusahaan terbuka yang tercatat di BEI dapat memperoleh penurunan tarif PPH badan (corporate income tax) sebesar 5 persen. Adapula untuk pajak penjualan saham perusahaan terbuka melalui BRI dikenakan tarif pajak yang paling rendah,\" tambahnya.

Belum lagi, saat ini perusahaan IPO (Penawaran umum perdana saham) di Indonesia telah tercatat sejak 2005 hingga 15 Oktober 2019 mencapai 654 perusahaan. Bahkan Indonesia memiliki jumlah perusahaan IPO  tertinggi se-ASEAN pada 2018.

Di mana, jumlah perusahaan tercatat baru (saham) terbanyak di Asean dengan jumlah 57 perusahaan dan dana terhimpun melalui IPO dengan saham kedua tertinggi se ASEAN dengan total dana mencapai USD 1 miliar atau Rp15,6 triliun.

Sementara itu, Benny S. Anwar selaku Vice President Coporate Finance PT Lotus Andalan Sekuritas mengatakan IPO atau penawaran umum perdana saham memiliki tujuan untuk menerbitkan saham baru tanpa kehilangan kendali perusahaan.

Tujuan lainya neningkatkan transfaransi operasional dan manajemen perusahaan. Kemudian Akses terhadap pasar modal di kemudian harinya.

“Alternatif pendanaan selain pinjaman bank atau pinjaman pemegang saham untuk peningkatan modal. Tujuan strategisnya potensi efisiensi pajak dan kemudahan transaksi saham,\" beber Benny.

Menurutnya, jenis saham yang ditawarkan IPO sendiri berupa saham baru dan saham pendiri atau kombinasi dengan saham baru. Namun, kondisi pasar dan penerimaan investor pada saat penawaran umum, memungkinkan struktur penawaran umum yang mengkombinasikan saham baru dan saham pendiri.

“Tapi investor umumnya lebih menginginkan penerbitan saham baru sebanyak mungkin atau bergantung pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas investasi dan struktur modal yang optimal,\" tandasnya.

Workshop yang dibuka oleh Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung Herwan Ahyar ini turut dihadiri Dewan Penasehat IMA Lampung sekaligus Chairman Harian Radar Lampung Hi. Ardiansyah, Ketua  Apindo Lampung Yusuf Kohar, Wakil Ketua Bidang Perbankan dan  Keuangan Kadin Lampung Irfan Gani.

Dalam kesempatan ini, Hi. Ardiansyah menilai ke depannya pasar modal ini bisa menjadi jalan keluar bagi pebisnis Lampung dalam menjaga dan mengembangkan usahanya.

Bang Aca -sapaan akrbanya- berharap workshop ini sebagai pemahaman dan pengetahuan bagi pengusaha Lampung tentang pasar modal. Karena sebagai pengusaha ada sebagaian orang yang merasa perlu untuk mencari jalan lain guna menambah modal.

“Bagi orang yang memahami permodalan, perbankan dan sudah memiliki pemahaman secara iman dan keyakinan, banyak yang berusaha mencari modal dengan berkongsi dengan pihak ketiga dan ada masalah terkait sengketa di tengah jalan. Tapi setahu saya, pasar modal ini memiliki nilai-nilai sehat perusahaan, karena ada keterbukaan kekayaan dan ada pihak yang menjadi pengawasnya, sehingga publik juga tidak dirugikan,\" tandasnya. (rma/kyd)

Tags :
Kategori :

Terkait