Benarkah Beras Bantuan untuk Warga Terdampak Covid-19 Berkualitas Premium?

Selasa 09-06-2020,14:10 WIB
Editor : Alam Islam

radarlampung.co.id - Nilai beras dan ikan kaleng yang didistribusikan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menjadi pertanyaan. Paket 10 kilogram beras dan empat kaleng itu bernilai Rp200 ribu.

Berdasar pantauan, kualitas beras yang dibagikan kepada masyarakat diduga kuat bukan premium. Bahkan dengan jenis yang sama, banyak dijual dengan harga Rp8.000-Rp9.000 per kilogram.

Sementara, untuk jenis ikan kaleng kemasan yang dijual hanya berkisar Rp10.000-Rp12.000 per kaleng di pasaran.

Kepala Dinas Sosial (Dissos) Lambar Edy Yusuf meyakinkan bahwa beras yang disalurkan ke masyarakat adalah kualitas beras premium yang didatangkan langsung oleh rekanan dari Metro.

\"Untuk jenis berasnya, saya tidak tahu. Tetapi setahu saya berkualitas bagus. Saya juga belum nyoba. Nanti saya mau minta contoh, nyoba masaknya,\" kata Edy Yusuf.

Ia menyebut, anggaran yang dibayarkan kepada rekanan untuk beras kualitas premium. Dalam pelaksanaanya, diawasi oleh pihak-pihak terkait. Utamanya Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).

\"Insya Allah tidak ada masalah. Kualitasnya bagus dan diawasi oleh APIP,\" tegas Edy.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lambar Okmal menegaskan, anggaran yang disiapkan adalah untuk pengadaan harga beras dengan kualitas premium.

\"Yang jelas anggarannya untuk beras kualitas premium. Itu sudah harga tertinggi. Kita sudah mempertimbangkan inflasi dan kelangkaan barang. Tapi kalau kondisinya tidak premium misalnya, bukan ranah kami. Tapi yang jelas, kalau penganggarannya tidak salah,\" kata Okmal.

Pada bagian lain, Sekretaris Komisi III DPRD Lambar Nopiyadi didampingi Wakil Ketua Ismun Zani mengaku telah melihat sampel dari beras yang disalurkan. Namun keduanya belum bisa berkomentar lebih banyak. Hanya saja memang diduga beras yang disalurkan untuk warga terdampak pandemi virus Corona itu bukan kualitas premium.

\"Iya. Kami sudah terima info soal kualitas beras. Nanti akan kami hearing-kan bersama OPD terkait untuk membahas itu. Kami juga sudah minta sampel beras. Memang ada dugaan mengarah ke beras bukan premium,\" kata Nopiyadi diamini Ismun Zani.

Diketahui, Pemkab Lampung Barat mengalokasikan Rp8,2 miliar melalui Biaya Tak Terduga (BTT) pada APBD tahun anggaran 2020 untuk pengadaan 350 ton beras dan 140.000 kaleng ikan kemasan. Saat ini mulai dibagikan kepada 35 ribu keluarga penerima manfaat. (nop/ais)

Tags :
Kategori :

Terkait