radarlampung.co.id-Ribuan orang pendukung salah satu calon melakukan unjuk rasa di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro. Unjuk rasa menuntut penghitungan suara ulang. Sebab, diduga terdapat manipulasi penghitungan surat suara di KPU Kota Metro. Para unjuk rasa merasa penghitungan surat suara yang dilakukan ditingkat KPU melakukan manipulasi. Massa mulai mendekati Kantor KPU Kota Metro. Dari pihak kepolisian melakukan mediasi untuk tidak melakukan unjuk rasa karena KPU tengah melakukan penghitungan suara. Namun massa tetap menuntut untuk penghitungan ulang. \"Kami menuntut ketua KPU untuk menghitung ulang. Karena kami merasa dirugikan,\" teriak salah satu pendemo di Lapangan Samber Kota Metro, Jumat (22/3). Aksi massa tersebut merupakan bagian dari simulasi Sistem Pengamanan (Simpam) Kota yang digelar Polres Metro. Sipam bertujuan untuk melatih personel dan mengantisipasi kemungkinan terburuk saat terjadi kerusuhan. Simulasi berlanjut dengan aksi kerusuhan. Massa pendemo melemparkan botol, air serta mencoba menerobos pertahanan pihak kepolisian, dari pihak Polres Metro tetap bertahan. Namun, massa yang semakin anarkis hingga membuat pihak kepolisian terpaksa melakukan tindakan agar situasi tetap kondusif. Dan secara perlahan massa pendemo pun membubarkan diri. Untuk pengamanan Polres Metro nantinya akan menerapkan pola 2, 8, dan 16. \"Jadi, kami menerapkan pola pengamanan 2,8, dan 16. Artinya dua personil mengamankan 8 TPS, dan 16 dari Linmas. Sedangkan untuk perkuatan TNI, sesuai arahan Mabes TNI akan dilibatkan 50 meter dari TPS, dan ditempatkan juga di tempat-tempat objek vital apabila terjadi kerawanan, dan juga Satpol PP,\" jelas Kapolres Metro AKBP Ganda MH Saragih, Jumat (22/3) usai pelaksanaan Simulasi Sispam Pemilu di Lapangan Samber Kota Metro. Ia melanjutkan, jika nantinya tidak terjadi kekacauan, personil pengamanan untuk pengamanan Pemilu di Bumi Sai Wawai mencukupi.(rur/wdi)
Tuding Ada Manipulasi Suara, Massa Geruduk KPU Metro
Jumat 22-03-2019,11:32 WIB
Editor : Widisandika
Kategori :