BOR Lampung Masuk Tinggi Diluar Jawa-Bali

Senin 07-02-2022,20:05 WIB
Editor : Widisandika

RADARLAMPUNG.CO.ID-Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto merilis kondisi perkembangan Pandemi Covid-19 di luar Jawa-Bali. Lampung, disebut sebagai provinsi dengan kapasitas penggunaan Bed Occupancy Rate (BOR) yang tinggi dari beberapa provinsi. \"Untuk kondisi saat ini, BOR di luar Jawa yang tertinggi itu di Sulawesi Tenggara 15%, Sumatera Selatan 11% kemudian Lampung 11%, Kalsel 10% Bengkulu 10% sisanya di bawah 10%,\" ungkap Airlangga. Selanjutnya, melihat dari segi arahan Presiden RI, Joko Widodo perlu percepatan untuk vaksinasi baik dosis pertama maupun dosis kedua. Memang di luar Jawa yang sudah di atas 70% baru untuk dosis keduanya baru Kepulauan Riau yang 85,6% dan juga Kalimantan Timur 71,2 %, Bangka Belitung 68,3% xan Kalimantan Utara 65, 9%. \"Sisanya di bawah 60%. Oleh karena itu dosis kedua menjadi penting dan utama untuk kelompok lansia dan rentan dan selanjutnya tentu vaksinasi ketiga perlu di akselerasi agar tidak terjadi akibat dari pada omicron yang berpindah dari Jawa ke luar Jawa,\" katanya. Untuk penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Airlangga mengatakan diluar Jawa-Bali yang menerapkan PPKM level 3 ada di 37 kabupaten/kota. \"Di level 2 ada 259 kabupaten/kota, dan level 1 ada 90 kabupaten/kota,\" ungkapnya. Untuk itu daerah diminta untuk mengantisipasi varian Omicron untuk melakukan manajemen terutama untuk telemedicine dan juga ketersediaan obat-obatan di daerah yang perlu disiapkan sambil mengakselerasi vaksinasi. Tentu juga peningkatan protokol kesehatan untuk penggunaan masker menjaga jarak dan mencuci tangan dan tentu berbagai kegiatan ini akan disesuaikan dengan situasi di daerah,\" tambahnya. Sementara Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menggelar rapat terbatas bersama Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim dan jajaran Forkopimda guna menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo terkait penanganan Covid-19 varian omicron secara virtual, di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung, Senin (7/2). Dalam ratas tersebut, Gubernur menekankan percepatan vaksinasi dan meningkatkan disiplin mematuhi protokol kesehatan. Hal ini menjadi kata kunci dalam upaya pengendalian omicron sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). \"Kita tidak berharap omicron masuk ke Lampung, tetapi kita terus antisipasi dan menyiapkan langkah-langkah dengan mempercepat vaksinasi dan prokes sesuai arahan Presiden Jokowi,\" ujar Gubernur Arinal. Arinal mengatakan Pemerintah Provinsi Lampung dibantu jajaran TNI dan Kepolisian akan berupaya keras untuk melaksanakan percepatan vaksinasi dan pendisiplinan prokes kepada masyarakat. \"Segera berkoordinasi dengan pihak Kementerian Kesehatan berapa jumlah dosis yang dibutuhkan, untuk segera kita berikan kepada masyarakat,\" katanya. Terkait dengan prokes, Arinal meminta agar seluruh Kabupaten/Kota untuk mengintruksikan jajarannya hingga ke desa, termasuk juga TNI Polri dan jajarannya di daerah untuk membatasi kegiatan masyarakat. Ia menyebutkan untuk mengantisipasi munculnya omicron di sektor pendidikan, akan kembali meniadakan pembelajaran tatap muka. \"Jangan berhenti mengimbau masyarakat, pakai makser, jaga jarak, dilarang berkerumun. Kita semua jangan sampai lalai,\" ujarnya. Pemerintah Provinsi Lampung sendiri telah melakukan upaya antisipasi bilamana omicron masuk ke Provinsi Lampung mulai dari hulu hingga hilir. Seperti, pengetatan prokes dan pelaksanaan aplikasi Peduli Lindungi pada area publik, percepatan vaksinasi untuk mencapai herd immunity, mengaktifkan posko pada PPKM Mikro pada level Kelurahan/RT/RW dan pengetatan di pintu masuk Provinsi Lampung. Kemudian, juga telah menyiapkan fasilitas sarana kesehatan, SDM kesehatan, obat-obatan dan oksigen. Mempersiapkan sarana Isolasi dan karantina terpusat (Pemerintah), masyarakat dengan Isolasi mandiri sesuai standar serta mempersiapkan laboratoium untuk penegakkan diagnostic. Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo saat arahannya mengatakan percepatan vaksinasi dan meningkatkan kembali protokol kesehatan terutama masker, menjadi kunci dari penanganan omicron. \"Kalau kita lihat, karakter pasien yang meninggal untuk omicron ini, 69 persen belum vaksin lengkap. Artinya vaksin menjadi kunci bagi penanganan varian omicron untuk menekan angka kematian,\" ujar Jokowi. Untuk itu, Jokowi meminta agar vaksinasi dapat dipercepat terutama untuk lansia. \"Percepatan vaksinasi atau capaian vaksinasi sangat menentukan,\" katanya. Jokowi menyebutkan meski kasus omicron belum terjadi di luar Jawa dan Bali, namun semua daerah harus sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi. \"Jangan sampai omicron datang, rumah sakit belum siap, oksigen belum disiapkan, begitu juga dengan obat-obatan dan isoter. Segera menyiapkan diri dalam menghadapi gelombang omicron yang akan masuk,\" ujarnya. Ia meminta agar semua rumah sakit untuk mengecek kembali yang berkaitan dengan oksigen, obat-obatan dan kebutuhan lainnya. \"Agar segera menyampaikan kepada Menteri Kesehatan apabila barang tersebut belum siap atau tidak ada agar segera memberikan informasi secepatnya,\" katanya. Jokowi mengatakan agar pasien omicron yang berada di rumah sakit hanya diperuntukan untuk keadaan sedang, berat dan kritis. \"Yang ringan dan tanpa gejala prioritaskan untuk masuk ke isoter atau isoman,\" ujarnya. (rma/wdi)

Tags :
Kategori :

Terkait