Budayawan Anshori Djausal Luncurkan Buku di Pembukaan Pameran Lukisan Mata Air

Selasa 14-12-2021,07:01 WIB
Editor : Widisandika

RADARLAMPUNG.CO.ID- KOLCAI Chapter Lampung bareng Komite Seni Rupa DKL bareng menggelar Pameran lukisan Cat Air bertajuk Mata Air. Pameran dihelat di Taman Kupu – Kupu Gita Persada, Kemiling, Bandar Lampung Minggu (12/12) akan berlangsung 9 Januari 2022 mendatang. Pameran dibuka Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Drs Sulpakar , MM. Tampak hadir pula Mantan Wakil Gubernur Lampung Bahtiar Basri, budayawan Lampung, seniman Lapung dan tamu undangan. Ketua Pelaksana Lila Ayu Arini, menyampaikan, kegiatan pameran ini dihelat untuk menandai diresmikan berdirinya KOLCAI (Komunitas Lukis Cat Air Indonesia) Chapter Lampung. Kegiatan pameran perdana ini menaja 58 karya lukis diikuti 24 pelukis cat air. Diantaranya Anshori Djausal , Ari Susiwa Manangisi, Alia Larasati, Solahudin , Drajat Kuncoro, Cupa Firstyadi, Yudhistira, Eko Martoyo, Adi Putra, Airyara , Salih Alghifari, Ranu Denali Barsalino, Nur Salim, Lila Ayu Arini, Koliman, Ch. Sapto Wibowo, Wira Alamanda, Raihana, Ariel , Sisna Ningsih , Dhea Putri Utami, Ruli Yinpo, Novi, Kiara Anaphalis. “Pada kesempatan ini selain pameran juga diluncurkan buku bertajuk Jejak Lukisan Anshori Djausal yang merupakan rekam jejak Bang Ans dalam menggeluti dunia lukis cat air,” ujar Lila. Sementara sesepuh KOLCAI Chapter Lampung Anshori Djausal mengatakan, sebenarnya setiap orang dapat melukis, setidaknya waktu sekolah pernah melukis. Harapannya, tentunya KOLCAI akan menjadi ajang berkumpul siapa saja yang ingin mengembangkan diri dalam melukis. “Di KOLCAI Chapter Lampung siapa pun bisa saling belajar dan mengembangkan diri. Kegiatan melukis melatih banyak hal, terutama sensitivitas, kreativitas , kesungguhan dan rasa senang,” ujar Bang Ans, sapaan akrabnya. Sulpakar dalam sambutannya menggapresiasi gelaran pameran yang diselenggarakan oleh KOLCAI(Komunitas Lukis Cat Air Indonesia) Chapter Lampung dan yang baru saja resmi terbentuk kerja bareng Komite Seni Rupa DKL. Sulpakar menambahkan, pemilihan lokasi pameran di kawasan tempat wisata Taman Kupu-Kupu sebagai ide kreatif yang patut diapresiasi. \"Pergelaran, pentas seni, dan paeran tak harus di dala gedung tertutup, tetapi juga bisa dilakukan di ruang-ruang terbuka; di ruang publik, seperti halnya di tempat wisata alam Taman Kupu-kupu ini. Jadi selain gelar apresiasi juga bisa memberi dampak positif kepada dunia pariwisata sekaligus juga mengedukasi anak-anak dan masyarakat bagaimana tentang konservasi kupu-kupu,” ujar Sulpakar. (rls/wdi)  

Tags :
Kategori :

Terkait