RADARLAMPUNG.CO.ID - Satuan pendidikan jenjang SMA tengah mempersiapkan untuk kembali diadakannya pembelajaran tatap muka. Termasuk menyebarkan kuisioner kepada para wali murid untuk kesediaannya digelar pembelajaran tatap muka di sekolah anaknya. Ketua MKKS SMA Lampung Suharto mengatakan, disebarnya kuisioner tersebut dengan maksud untuk melihat kesediaan orang tua untuk digelar kembali pembelajaran tatap muka di sekolah. Sebab, hal itu salah satu syarat dibukanya pembelajaran offline di sekolah pada semester mendatang. \"Sebenarnya ini sudah kami lakukan pada perizinan sebelumnya. Tapi ini kami lakukan lagi untuk berikutnya,\" katanya, Rabu (23/12). Ketua PGRI Provinsi Lampung itu menuturkan, jika nanti saat pembelajaran offline terdapat orang tua yang tidak memberikan izin, pihaknya tetap akan memfasilitasi siswa tersebut. \"Kita akan melakukan blended learning atau pembelajaran online dan offline. Misalkan pada minggu pertama kelas 10, kedua kelas 11, lalu minggu ketiga kelas 12 yang masuk ke sekolah,\" jelasnya. Suharto menjelaskan, pembelajaran tatap muka saat ini tidak lagi bergantung pada peta sebaran Covid-19. Hal itu mengacu pada surat edaran gubernur nomor 045:/3697/401 tahun 2020 tentang pembelajaran tatap muka pada semester genap. Dalam edaran itu, lanjutnya, disebutkan bahwa sekolah dapat menyelenggarakan KBM tatap muka jika memenuhi persyaratan yang ditentukan. Antara lain telah memiliki sarana protokol kesehatan, persetujuan komite, izin orang tua, serta kesiapan kepala sekolah. \"Jadi tidak lagi mengikuti peta sebaran. Jadi tergantung dari pemerintah provinsi, bisa dimulai dari lingkup kecamatan, kabupaten kota, maupun serentak sekaligus,\" ucapnya. Sementara, Ketua MKKS SMK Lampung Moh.Edy Harjito menambahkan, sekolah harus mengajukan permohonan melalui cabang dinas setelah mengisi daftar syarat di Dapodik. Setelah itu akan diverifikasi tim khusus. \"Jika sudah mendapatkan izin dari pemerintah, sekolah sudah bisa menggelar KBM tatap muka,\" pungkasnya. (rur/sur)
Kategori :