Cerita Haru JCH asal Bandarlampung, Tinggalkan Anak Usia 11 Bulan

Jumat 12-07-2019,11:35 WIB
Editor : Kesumayuda

radarlampung.co.id - Jalan Soekarno Hatta Bypass, Bandarlampung, mulai macet saat kendaraan keluarga para Jamaah Calon Haji (JCH) kloter 9 mengantri untuk mencari lokasi parkir di Islamic Cente, Bandarlampung, Jumat (12/7) pagi.

Satu persatu keluarga yang mengantarkan sanak saudaranya untuk menunaikan Rukun Islam Kelima ini menjadi haru saat Jamaah mulai masuk kedalam Asrama Haji Rajabasa guna menjalani tes kesehatan dan pemeriksaan barang bawaan.

Seperti yang dialami oleh Siswanto yang turut berada dalam kloter 9 Bandarlampung. Dirinya yang telah berada di sekitar lokasi sebelum pukul 08.00 WIB tersebut mengaku tak kuat ketika sang anak, Fahdito Kaffa A tak mau melepasnya dan justru menangis dipelukanny.

Namun, Siswanto yang telah mendaftarkan keberangkatan Haji sejak 2012 lalu ini tetap memilih berangkat bersama sang Istri. Dia harus meninggalkan anak bungsunya yang masih berusia 11 bulan. Namun, Siswanto tak menjadikan hal tersebut beban selama menjalankan ibadah 40 hari ke depan.

\"Ya ini haji panggilan dari Allah SWT, sebagai orang tua harus kuat, sabar. Karena ini juga kewajiban orang Islam. Ya untuk anak-anak ini juga pasti berat karena ditinggalkan orang tua selama 40 hari,\" kata Siswanto.

Dirinya kini memohon doa agar seluruh ibadahnya berjalan lancar dan semua keluarga bisa ikhlas dan kuat. \"Ya mohon doanya saja semua harus semua ikhlas dan kuat. Untuk anak-anak ada yang masih 11 bulan ini nanti tinggal dengan keluarga deket. Bisa dengan mbahnya, budenya. Harapannya semua keluarga bsa menyusul haji dan keluarga yang ditinggal bisa sabar dan kuat,\" tambahnya.

Sementara, salah satu Pimpinan Radar Lampung, General Manajer Bisnis Liris Vawina juga masuk dalam rombongan kloter 9 Bandarlampung yang akan bertolak ke Madinah Sabtu (13/7) dini hari.

Liris yang juga berangkat bersama suami ini mengaku segala proses persiapan keberangkatan baik dari segi apapun cukup baik. Bahkan dirinya pun sudah mengetahui menu apa saja yang akan di santap saat sampai di lokasi.

\"Alhamdulilah nggak ada ya, pemerintah juga kelihatannya lebih sigap kalau di lihat dari tahun-tahun lalu. Sekarang saja kita sudah dapat menu hari senin makan apa, saat sampai makan apa. Dari situ kami calon haji sudah merasa sepertinya pemerintah sudah lebih teratur dan bagus dalam hal pelayanan,\" beber Liris.

Menurutnya informasi yang masuk ke calon haji juga tersampaikan dengan baik. Bahkan sosialisasi diberikan langsung melalui grup whatsapp hingga dari RT masing-masing.

\"Iya karena sosisialisasi banyak sekali hingga tingkat RT dan grup whatsapp juga. Apalagi kondisi disana sedang panas ya katanya sampai 50 derajat celsius, maka diminta membawa handuk, sprei, atau kanebo basah kemudian bawa sunblock,\" tambahnya.

Sementara Plh. Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung Nurhadi mengatakan dari jemaah kloter 9 Bandarlampung ini tercatat 410 calon jemaah yang berangkat berserta petugas.

\"Tapi ada satu jamaah yang mengundurkan diri dan meminta untuk ikut di tahun depan. Atas nama Sutiati, karena operasi tangan. Sakitnya setelah proses administrasi selesai, karena sakitnya tak terduga maka dia yang mengundurkan diri tahun ini. Jadi ikut berangkat tahun berikutnya,\" tandas Nurhadi. (rma/kyd)

Tags :
Kategori :

Terkait