radarlampung.co.id – Penderita demam berdarah dengue (DBD) di Tanggamus meningkat. Hingga Senin (18/3), warga terserang penyakit yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut mencapai 150 orang. Sementara periode sama tahun sebelumnya, hanya ada tiga kasus. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Taman Prasi mewakili Kepala Dinas Kesehatan Tanggamus Sukisno mengatakan, dari ratusan kasus tersebut, tertinggi ada di Puskesmas Kotaagung, sebanyak 46 kasus. Kemudian Puskesmas Talangpadang 23 kasus dan puskesmas Gisting 11 kasus. \"Ada banyak faktor yang memengaruhi tingginya DBD. Pertama karena faktor alam. Saat ini musim penghujan dan terjadi sejak akhir 2018 sampai Maret. Kemudian mobilisasi penduduk dan lingkungan yang kurang bersih,” kata Taman, Selasa (19/3). Diskes Tanggamus, lanjut Taman, sudah sering mengimbau dan mengedukasi masyarakat mengenai DBD. Mulai dari gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pemantauan jentik nyamuk hingga aksi bersih-bersih lingkungan. \"Untuk mencegah terjadinya DBD, yang penting dilakukan melakukan PSN. Tempat-tempat yang bisa menampung air, sebaiknya didaur ulang atau dikubur. Gunakan lotion antinyamuk, berikan abate di bak penampungan air dan tidur menggunakan kelambu,\" sebut dia. Dilanjutkan, Diskes Tanggamus gencar menggalakkan juru pemantau jentik (Jumantik). Targetnya satu rumah satu jumantik. \"Ini yang sedang kami galakkan. Siapa yang jadi jumantik, ya salah satu orang di rumah tersebut. Ini harus dilakukan untuk memantau perkembangan jentik,” tegasnya. (ral/ais)
Wow, Kasus DBD di Tanggamus Meningkat 50 Kali Lipat
Selasa 19-03-2019,17:30 WIB
Editor : Alam Islam
Kategori :