Optimalkan Investasi Kawasan Industri Dengan Pengembangan Model Bisnis yang Berdaya Saing

Kamis 27-01-2022,22:45 WIB
Editor : Alam Islam

RADARLAMPUNG.CO.ID - Optimisme sektor industri terus terlihat pada triwulan IV tahun 2021 dengan kembalinya PMI Manufaktur di level ekspansif dengan capaian 53,5. Utilisasi industri pengolahan terus meningkat dan mencapai yang tertinggi sebesar 67,6%. Impor barang modal dan bahan baku juga tumbuh, masing-masing 23,1% dan 60,5% secara year on year pada November 2021. Hal ini mencerminkan bahwa sektor industri semakin solid dalam menopang pemulihan ekonomi nasional. “Melalui penciptaan pusat-pusat ekonomi baru, pembentukan kawasan strategis ekonomi, serta memberikan insentif yang menarik untuk berbagai Kawasan Industri (KI), termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pemerintah terus mendorong pemulihan ekonomi dan peningkatan investasi di daerah,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual dalam acara dialog nasional Strategi Meningkatkan Daya Saing Kawasan Industri Indonesia yang diselenggarakan Himpunan Kawasan Industri (HKI), Kamis (27/1). Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa pengembangan KI diutamakan di luar Pulau Jawa dan difokuskan pada percepatan penyediaan sarana penunjang, infrastruktur, mempercepat perizinan, guna mendorong peningkatan investasi. Kemudian bentuk-bentuk kerja sama antara pemerintah dan badan usaha. “Peningkatan daya saing di sektor industri tidak lepas dari dukungan infrastruktur, juga terkait dengan aplikasi teknologi. Tentunya industri yang berbasis hilirisasi, substitusi impor, orientasi ekspor, dan pendalaman struktur value chain membutuhkan SDM yang tangguh,” urainya. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Sektor Industri. Melalui PP tersebut diharapkan dapat diwujudkan industri yang mampu menjadi pengungkit pengembangan ekonomi daerah, memperluas kesempatan kerja dan juga meningkatkan daya saing ekspor, serta mampu menarik investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Lebih lanjut, pemerintah juga terus melakukan percepatan program PSN melalui pembangunan infrastruktur kewilayahan guna mendukung pengembangan industri. Total investasi kegiatan tersebut mencapai Rp5.698,5 triliun. Di mana, kontribusi dari swasta mendekati kisaran 70%. “Hingga bulan November tahun 2021, telah selesai sebanyak 32 proyek. Sementara itu, 25 proyek dan tujuh program telah beroperasi sebagian, 93 proyek dalam tahap konstruksi, 10 proyek dalam transaksi, terutama financing, dan 48 proyek dalam tahap penyiapan,” papar Airlangga. (rls/ais)

Tags :
Kategori :

Terkait