radarlampung.co.id-Masyarakat Kabupaten Lampung Timur yang mengalami kesulitan ekonomi lantaran pandemi corona virus disease (covid)-19 dapat sedikit bernafas lega.
Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Lampung Timur berencana menyisihkan dana desa (DD) guna penanganan dampak sosial akibat pandemik covid-19.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lampung Timur Yudi Irawan menjelaskan, sesuai petunjuk dari pemerintah pusat, sebagian anggaran DD dapat digunakan untuk bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat. “BLT yang besumber dari DD itu guna mengatasi dampak sosial akibat pandemik covid-19,” jelas Yudi Irawan.
Menurutnya, sesuai petunjuk pemerintah pusat besaran BLT didasarkan pada pagu DD untuk masing-masing desa. Misalnya, untuk desa yang mendapat alokasi DD sebesar Rp800 juta atau kurang, maka anggaran untuk BLT antara 10-15 persen.
Kemudian, untuk desa yang mendapat alokasi DD antara Rp800 juta sampai Rp1 miliar, maka anggaran untuk BLT pada kisaran 15 – 20 pesen. Sedangkan, untuk desa yang mendapat alokasi DD antara Rp1 miliar sampai Rp1,2 miliar, maka anggaan BLT sebesar 20 sampai 25 persen.
Dilanjutkan, berdasarkan persentase tersebut, maka anggaran untuk BLT pada kisaran Rp600 ribu/bulan untuk setiap keluarga penerima manfaat (KPM). “BLT yang bersumber dari DD akan disalurkan selama 3 bulan, mulai Mei mendatang,”terang Yudi Irawan.
Lebih lanjut Yudi menjelaskan, agar penyaluran BLT tepat sasaran, maka pihak desa terlebih dulu akan melakukan pendataan KPM. Antara lain, kepada KPM yang kehilangan pekerjaan akibat covid-19.
Menurutnya, BLT yang bersumber dari DD akan disalurkan kepada KPM yang tidak masuk dalam data penerima program keluarga harapan (PKH) dan program bantuan pangan non tunai (BPNT). “Hal itu agar penyaluran BLT tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan prorgam bantuan lainnya,”lanjut Yudi Irawan.
Ditambahkan, tahun ini DD untuk 264 desa yang tersebar di 24 kecamatan sebesar Rp281 miliar. Menurutnya, dari 264 desa tersebut, yang sudah mencairkan DD tahap I sebanyak 115 desa. Selanjutnya, yang masih dalam proses pencairan sebanyak 78 desa dan diperkirakan pekan ini sudah bisa dicairkan. Sedangkan, 71 desa lainnya baru akan mengajukan usul pencairan. “Bagi yang terlambat mencairkan DD, maka penyaluran BLT dapat dirapel,”terangnya.
Diketahui, tahun ini penyaluran DD tahap 1 sebesar 40 persen, tahap 2 sebesar 40 persen dan tahap 3 sebesar 20 persen. Sedangkan, tahun lalu tahap I 20 persen dan tahap II 40 persen serta tahap III 40 persen.
Selain itu, untuk tahun ini penyaluran DD juga langsung dari pusat ke Rekening Kas Negara (RKN) di Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara ke rekening kas desa (RKD). Sedangkan, tahun lalu sebelum ke rekening kas desa terlebih dulu masuk ke rekening kas daerah. (wid/wdi)