Dang Ike Edwin Jawab Permintaan Perwakilan Empat Kepaksian Skala Brak

Selasa 08-12-2020,01:02 WIB
Editor : Widisandika

RADARLAMPUNG.CO.ID- Perdana Menteri Kepaksian Pernong Kerajaan Paksi Pak Skala Brak, Dang Gusti Ike Edwin menjawab permintaan perwakilan kepaksian Kerajaan Skala Brak. Dang Ike-sapaan akrabnya- mengajak perwakilan kepaksian untuk bertemu dan berbicara. Hal ini disampaikan Dang Ike kepada wartawan di kediamannya, Senin (7/12) malam. Dang Ike menganggap seluruh kepaksian di Kerajaan Paksi Pak Skala Brak adalah keluarganya. Karenanya, jika ada suatu hal lebih baik disampaikan melalui cara kekeluargaan. “Yang belum tentu apa yang disampaikan benar. Kita bersaudara. Kakak dan adik. Biarlah diselesaikan dengan baik supaya bagus. Kalau gini ditonton dan lihat orang,\" ujarnya. Dia menyatakan, terkait penamaan kediaman Lamban Kuning bukanlah nama dari adat. Nama Lamban Kuning lanjutnya, justru disematkan warga Sukarame sejak 20 tahun lalu sebagai penunjuk arah. Karenanya, Dang Ike menilai tidak perlu dihapus. Dang Ike juga menganggap kediamannya adalah milik rakyat. \"Memang dulu rumah masih sedikit, dan rumah saya ini warnanya kuning. Maka kami-kami ini kasih nama Lamban Kuning atau rumah kuning. Gedung kuning punya rakyat,” tuturnya. Dang juga menjelaskan, kediamannya bukan dimaksudkan untuk menjadi sebuah kerajaan. \"Raja lain kembali jadi rakyat biasa. Di dalam keluarga bisa memiliki kedudukan. Sekarang yang dibesarkan budaya dan adat istiadat. Bukan organisasi kerajaan,\" jelasnya. Dang Ike juga merespon soal tidak boleh menyelenggarakan kegiatan adat di kediamannya. Dirinya mencontohkan, pesta adat di kediaman pribadi ataupun di lapangan oleh warga diperbolehkan. Dengan ada kegiatan adat, masyarakat bisa mengenal dan mencintai adat. “Terlebih, ini rumah saya. Supaya mencintai adat,\" katanya. Adat, dalam penilaiannya, bukanlah milik satu orang saja. Karena itu, sebagai orang Lampung dirinya juga memiliki hak atas adat Lampung. “Karena seorang pemimpin tidak akan menjadi pemimpin jika tidak ada rakyatnya. Sehingga adat Lampung milik orang Lampung,” ulas Dang Ike. Selain itu, Dang Ike juga mengaku baru mengetahui mendapat gelar Batin Perwira Negara. \"Saya baru tahu saya punya gelar itu. Coba dimana acaranya, mana surat keputusannya. Sampai hari ini saya tahu dari koran. Gelar saya, saya dapat dari ibu. Itu adat orang harus dihargai. Gimana coba kalau adat kita gak dihargai,\" ucapnya. Yang memberi dirinya gelar Sutan Raja Lampung adalah Marga Way Kanan dari pihak sang ibunda. Sedangkan saat menikah dengan istrinya diberi gelar Batin Mangku Negara. \"Saya boleh gunakan itu,\" ujarnya. Begitu terkait penggunaan ornamen di kediamannya. Ornamen tersebut, menurut Dang Ike dibeli menggunakan dana pribadi. Dirinya mencontohkan payung yang ada di kediamannya bukanlah milik para raja. \"Seperti sekarang di nikahan ada payung merah, putih dan kuning. Karena payung itu yang ada,\" ucap mantan Kapolda Lampung ini. Penjelasan Pun Yanwar Soal Gelar untuk Yusuf Kohar Sultan Junjungan Sakti Pun Yanwar Paksi Buay Belunguh memberi penjelasan mengenai proses pemberian gelar adat kepada Wakil Wali Kota Bandarlampung M Yusuf Kohar. Diketahui proses pemberian gelar itu dilakukan di kediaman Dang Ike Edwin beberapa waktu lalu. Menurutnya jika mengadakan prosesi adat dari Kepaksian Buay Belunguh, jarak tempuh dari Bandarlampung ke Lampung Barat jauh. Sehingga dirinya meminjam kediaman Dang Ike Edwin untuk melakukan prosesi adat. Pun Yanwar menambahkan, acara tersebut merupakan acara Kepaksian Buay Belunguh. Setiap paksi, lanjutnya, memiliki wilayah dan anggota masing-masing. Karenanya, menurut dia, jika ada yang mempersoalkan bisa langsung menemui dirinya. \"Harusnya langsung ke saya. Apakah merugikan ? Tidak,\" ungkapnya. Dirinya mengaku bersyukur acara tersebut dapat terlaksana dengan lancar dan sukses. Acara tersebut juga merupakan salah satu cara melestarikan budaya Lampung. \"Itu acara saya. Tidak ada keterlibatan Adinda Ike Edwin. Kalau saya harus minta rekom ke siapa? saya ini megang tampuk pimpinan. Yang konflik bukan saya. Mungkin ada ketidak puasan. Ini sukses bangga harusnya dapat melestarikan bukan hanya di Lampung bahkan sampai luar tahu,\" ucapnya. Siapapun, lanjutnya, dapat diangkat menjadi saudara. Dirinya juga menepis acara tersebut memiliki unsur politik \"Tidak ada unsur politik. Ini murni adat. Itulah kalaupun ada pemasalahan segala macam tolong jangan langsung masuk media. Mari kita berembuk dulu,\" ajaknya. (pip/wdi) Berita terkait : Perwakilan Empat Kepaksian Sampaikan Tuntutan ke Dang Ike Edwin, Ini Isinya

Tags :
Kategori :

Terkait