Pemkot Tertibkan PKL Sekitar Jl. Imam Bonjol

Senin 15-11-2021,12:32 WIB
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melalui Dinas Perdagangan (Disdag) setempat, bersama Satpol PP dan Dinas Perhubungan dibantu TNI-Polri menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jl. Imam Bonjol, pada Senin (15/10). Penertiban berjalan tertib. Tujuan dari penertiban tersebut adalah untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung yang hendak belanja dan juga bagi pedagang. Juga untuk memberikan rasa keadilan bagi pedagang yang telah berdagang di dalam pasar. \"Hari ini sesuai surat perintah pimpinan dalam hal ini pak sekda, kita laksanakan pembersihan dan penataan sepanjang Jl. Imam Bonjol. Kita bersama-sama sinergi melakukan pembersihan dari Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) sampai eks penjara lama,\" ujar Kepala Disdag Bandarlampung Wilson Faisol. Fokus penertiban hari ini, kata Wilson, adalah pedagang kaki lima. Di mana, pedagang yang memiliki lapak di Pasar Smep akan dimasukan ke dalam, sedangkan pedagang Pasar Pasir Gintung oleh PD Pasar. \"Kalau yang kita ke pasar kita,\" ucapnya. Disinggung komitmen Disdag agar pedagang tidak kembali berdagang di jalan, Wilson menuturkan perlu kerjasama semua pihak, termasuk masyarakat dan pedagang, bahwa kebijakan ini dari pemerintah daerah. \"Kita sudah menyediakan sarana perasarana pasar, ada dua. Tentunya harapan kami masyarakat dan pedagang sadar. Kita juga akan lakukan full pengawasan. Tim tetap jalan menjaga daerah ini steril,\" ucapnya. Jumlah pedagang yang ditertibkan sendiri ada sekitar 70 pedagang. Wilson mengungkapkan, selama ini pihaknya telah mensosialisasikan kepada yang telah memiliki lapak di Pasar Smep untuk pindah ke dalam. Sehingga saat ini pedagang yang masih berdagang di kaki lima diyakini merupakan pedagang musiman. Umi, salah satu pedagang kaki lima di Jl. Imam Bonjol mengaku ia merupakan pedagan Pasar Smep yang telah berdagang sekitar 10 tahun. Sudah 5 tahun terakhir dirinya yang kesehariannya berdagang buah tradisional seperti sirsak dan pisang berjulan di tepi Jl. Imam Bonjol. Menurut Umi, bukan tanpa alasan ia memilih berdagang di tepi jalan. Selain faktor umur yang membuat dia tidak mampu membawa dagangannya ke dalam Pasar Smep, ia pun sempat berdagang tiga hari di hamparan Pasar Smep, namun sama sekali tidak ada yang membeli dagangannya. \"Dapat di tengah, asli pedagang Pasar Smep, saya dapat hamparan. Tapi di sana (Pasar Smep, red) gak laku, gak ada yang beli. Dagang di situ tiga hari gak ada yang beli,\" ucap perempuan parubaya tersebut. (pip/sur)

Tags :
Kategori :

Terkait