radarlampung.co.id – Dua hari pencarian, Nur Sodik (35), warga Desa Rantaufajar, Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur ditemukan di Way Punggur, Kampung Bumirahayu, Kecamatan Bumiratunuban, Lampung Tengah, sekitar pukul 14.35 WIB, Sabtu (2/11). Nur Sodik sudah tidak bernyawa. Kondisi belantik sapi ini terikat tanpa mengenakan busana. Sementara rekannya Sukirno belum ditemukan. Kasatreskrim Polres Lamteng AKP Yuda Wiranegara mengatakan, berdasar keterangan saksi, sebelum menghilang, Nur dan Sukirno mengantar tiga ekor sapi ke rumah M, di Kampung Bumirahayu, Kamis (31/10). \"Di rumah pelaku, mereka disuguhi kopi yang yang sudah dicampur racun tikus. Keduanya kemudian tidak sadarkan diri dan dipukul linggis. Kemudian dibuang ke Waypunggur,” kata Yuda. Saat ini, di-back up Polda Lampung, pihaknya masih mengejar M. Pada bagian lain, mayat Nur Sodik masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung. Petugas forensisk masih melakukan otopsi. Menurut Suhadi, tetangganya, Nur Sodik dan Sukirno pamit mengantar tiga ekor ke Bumi Rahayu. ”Tapi kok nggak pulang-pulang. Jadi keluarga putusin lapor polisi dan cari ke desa itu,\" kata Suhadi di RS Bhayangkara Polda Lampung, Sabtu malam. Setelah lama mencari, ia dan warga lain berhasil menemukan mayat Nur Sodik di tepi sungai. ”Kita cariin kemana-mana. Ke kebun sawit, sawah, sampai akhinya ke sungai. Dia (Nur Sodik, Red) ditemukan sudah nggak bernyawa. Badannya diiket dan nggak pakai baju,” sebut dia. Suhadi menuturkan, polisi juga menemukan mobil korban bersama sapi dan baju yang dilucuti. Lokasinya di wilayah Simpang Perpau, Kotabumi, Lampung Utara. ”Kalau mobil sudah ketemu. Sama tiga sapi dan baju mereka ada dalam mobil. Kalau dugaan saya, ada dendam pribadi di balik ini semua,” tukasnya. (sya/mel/ais)
Disuguhi Kopi Bercampur Racun Tikus, Belantik Sapi Dibunuh, Mayatnya Dibuang ke Sungai
Sabtu 02-11-2019,21:40 WIB
Editor : Alam Islam
Kategori :