radarlampung.co.id - Sejumlah dosen Universitas Teknokrat Indonesia melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan pembuatan sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) atau e-learning untuk diterapkan di SD. Sistem tersebut kemudian disosialisasikan dan dilatihkan kepada guru-guru SD, Jumat (2/8) lalu.
Ketua pelaksana kegiatan, Neneng, M.Kom., menjelaskan bahwa di era teknologi digital seperti saat ini, layanan pendidikan dituntut terus berinovasi. Salah satu inovasi yang dapat dikembangkan adalah e-learning.
“Tujuannya untuk memberikan kemudahan akses dalam belajar. Melalui sistem pembejaran daring, belajar tidak harus dilakukan dengan cara tatap muka. Hal ini tentu akan memberikan kesempatan belajar yang lebih mudah, efektif, dan terjangkau,” tutur dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) tersebut.
Neneng menambahkan, sistem tersebut dapat digunakan sejak SD hingga Perguruan Tinggi (PT). Menurutnya kemampuan teknologi informasi harus mulai dikenalkan sejak sekolah dasar.
“Dengan belajar online, kebiasaan anak-anak bermain gadget dapat diarahkan menjadi lebih positif. Belajar di HP bukan hanya main game atau nonton youtube,” imbuhnya.
Sementara, Kepala SD Islam Al Azhar 50 Bandarlampung Budiansyah S.Pd menyampaikan terima kasih atas dibuatnya sistem pembelajaran daring. Melalui sistem pembelajaran berbasis IT makin meningkatkan mutu pembelajaran sehingga hasil pembelajaran juga meningkat.
“Penerapan e-learning diharapkan akan meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Kami sebagai mitra sangat berterima kasih sudah diberikan baik wawasan maupun produk tentang IT oleh dosen Teknokrat,” tutur Budiansyah.
Lanjutnya, pihaknya akan mencoba mengoptimalkan sistem yang telah dibuat agar konsisten diterapkan oleh guru.
“Saya akan mendorong para guru untuk menggunakan sistem pembelajaran daring sebagai pengayaan pembelajaran di kelas,” ujar Budiansyah.
Kegiatan diikuti sekira 19 guru dan difasilitasi 3 dosen yaitu Neneng, M.Kom, Erliyan Redy Susanto, M.Kom dan Jafar Fakhrurozi, M.Hum. Selain itu, turut terlibat 2 mahasiswa Teknologi Informasi, Dirgantara MD dan Rudy Sugianto. (rls/rur/kyd)