RADARLAMPUNG.CO.ID – Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan se-Lampung sudah selesai, Sabtu (13/7). Kepengurusan partai banteng untuk periode 2019-2024 telah terbentuk. Partai besutan Megawati Soekarnoputri ini pun mulai mempersiapkan diri untuk pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak, tahun depan. Ketua DPD PDIP Lampung Sudin mengucapkan terima kasih kepada pengurus periode 2015-2019. ”Karena berkat teman semua, Lampung masuk kategori yang cukup baik. Lampung menempatkan lima anggota DPR RI. Kelimanya adalah pengurus DPD PDIP Lampung,” kata Sudin usai pelaksanaan konferda. Selain Sudin, pengurus DPD PDIP Lampung periode lalu yang terpilih menjadi anggota DPR RI hasil Pemilu 2019 adalah Mukhlis Basri, Endro S. Yahman, I Komang Koheri, dan Bambang Suryadi. Serta, satu pengurus terpilih menjadi anggota DPD RI, yakni Bustami Zainudin. Dengan demikian, dari 23 pengurus, enam orang masuk Senayan. Sudin juga meminta kepengurusan PDIP ke depan rela membagi waktunya untuk bersantai bersama keluarga. Sebab, sesuai arahan DPP PDIP, maka partai ini harus kerja keras untuk Pemilu 2024. Sebelumnya, tahun depan ada delapan pilkada kabupaten/kota di Lampung. Khusus pilkada, Sudin meminta kepada DPP PDIP untuk merekomendasikan kader internal. ”Saya minta yang ditunjuk (sebagai calon bupati/wali kota) adalah kader kita sendiri. Kemarin menyakitkan. Kita mengusung calon bupati Lampung Tengah, tapi dua bulan kemudian dia menjadi ketua DPW Partai Nasdem. Di Metro juga, kita usung calon wali kota, dan dua bulan kemudian menjadi ketua DPD II Partai Golkar,” ucap Sudin. Maka menurut dia, lebih baik PDIP bergotongroyong untuk memenangkan kader internal untuk maju sebagai calon bupati/wali kota. Selain itu, Sudin juga meminta seluruh pengurus dan kader untuk menyelesaikan perbedaan. ”Semua sama, kader partai, anak dari Ibu Hajah Megawati Soekarnoputri. Maka jangan ada perpecahan lagi,” pintanya. Sementara, Ketua DPP PDIP Mindo Sianipar mengatakan bahwa Pemilu 2024 merupakan pertarungan ideologi. Maka, partai ini mengarahkan struktur kepengurusan PDIP se-Indonesia untuk dari sekarang mempersiapkan kemenangan partai dan kemenangan ideologi. Hal ini karena intoleransi di Indonesia semakin sedikit. ”Jangan pula ada di PDIP bibit-bibit intoleransi. Jangan karena ingin jadi anggota dewan, lalu takut, dan buat isu atau imbauan seperti jangan pilih Si Polan karena bukan asli suku tertentu, setengan alkafirun, dan sebagainya. Jangan dibawa etnis, agama, mashab yang dibawa dalam berpartai. Bawa Pancasila,” kata Mindo di Novotel Lampung, Sabtu (14/7). Menurut dia, hal tersebut tidak bagus. Jika memahami mahzab tertentu, cukup untuk diri sendiri dan jangan mengajak orang-orang. ”PDIP besar karena mempertahankan Pancasila, harga mati untuk PDIP. PDIP satu-satunya partai dengan garis lurus Pancasila. Jadi justru ini yang kita harus sampaikan kepada banyak orang,” tegasnya. (dna/sur)
Pernah Sakit Hati, Minta Usung Kader Internal
Minggu 14-07-2019,21:23 WIB
Editor : Ari Suryanto
Kategori :