radarlampung.co.id – Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) menyiagakan personel dan peralatan untuk mengantisipasi kebakaran hutan. Ini didukung dengan dua unit mobil pemadam kebakaran kapasitas 5.000 liter, satu unit mobil slip on untuk pemadaman pada kawasan sulit dijangkau dan 50 unit jet super (tangki gendong). Humas Balai TNWK Sukatmoko menjelaskan, kawasan hutan di taman nasional seluas 130 ribu hektare itu rawan kebakaran. Terutama saat musim kemarau. Baik akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab maupun faktor alam. Salah satunya kebakaran hutan TNWK seluas 10 hektare di wilayah Susukan Baru, dua pekan lalu. Kemudian kebakaran 25 hektare kawasan hutan TNWK di Seksi 3 Kualapenet, Sabtu (10/8). \"Sebagian besar hutan yang terbakar merupakan kawasan ilalang dan semak,\" kata Sukatmoko mewakili Kepala Balai TNWK Subakir, Senin (12/8). Dilanjutkan, penyebab utama terjadinya kebakaran hutan TNWK kemungkinan besar dilakukan oleh aktivitas ilegal oknum tidak bertanggung jawab. Seperti para pemburu satwa, pencari burung, ikan dan lainnya. “Biasanya, para pemburu liar sengaja membakar kawasan ilalang agar setelah beberapa hari kemudian tumbuh tunas baru yang menarik rusa untuk berdatangan mencari makan dan memudahkan diburu,” urainya. Dilanjutkan, penyebab kebakaran hutan dapat juga disebabkan oleh kejadian alami. Antara lain sambaran petir, benturan longsoran batu, singkapan batu bara, dan tumpukan sesampahan. “Kebakaran karena proses alam tersebut sangat kecil,” imbuhnya. Lebih lanjut Sukatmoko mengungkapkan, personel juga bertugas melakukan deteksi dini terhadap bahaya kebakaran hutan. Selain itu, Balai TNWK juga menyiagakan sejumlah gajah terlatih. \"Kami juga selalu berkordinasi dengan TNI dan Polri untuk antisipasi kebakaran hutan,\" sebut dia. (wid/ais)
Kategori :