RADARLAMPUNG.CO.ID - Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu terdampak pandemi global virus Corona (Covid-19). Beberapa pariwisata unggulan Lampung mulai ditutup sementara guna memutus rantai penularan Covid-19 yang dinilai sangat tinggi virulensinya.
Beberapa destnasi wisata mulai di Bandarlampung yaitu taman wisata dan satwa Lembah Hijau tutup sejak 25 Maret hingga 7 April 2020. Seluruh wisata di Pesawaran ditutup sejak 19 Maret hingga 2 April 2020. Lalu di Lampung Timur seluruh destinasi wisata ditutup dan akan dibuka sampai waktu yang tidak ditentukan.
Sementara Taman Nasional Way Kambas telah ditutup sejak 17 Maret hingga 31 Maret. Di Tanggamus, Mesuji, dan Metro semua destinasi wisata ditutup selama 19-31 Maret.
Kemudian Lampung Selatan juga menutup semua destinasi wisata sejak 16 Maret hingga 31 Maret, Pesisir Barat sejak 25 Maret hingga 7 April, sementara di Lampung Barat penutupan destinasi wisata sejak 20 Maret hingga waktu yang tidak ditentukan.
Dikonfirmasi hal ini, Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Lampung Edarwan membenarkan hal ini dan telah menyurati seluruh kabupaten/kota menutup destinasi wisata sesuai arahan pemerintah pusat guna menanggulangi wabah Covid-19.
”Berbagai destinasi ditutup sesuai arahan pemerintah pusat, kemudian Gubernur Lampung dan Dinas Parekraf memberikan imbauan. Dan ditindalanjuti masing-masing kabupaten/kota sebagai pencegahan covid-19 sehingga semua objek wisata ditutup. Bahkan Taman Gajah juga sudah tidak diberikan izin lagi,” beber Edarwan, Minggu (29/3) melalui sambungan telefonnya.
Edarwan mengatakan mulai hari ini, dirinya dan stakeholder lain bersama kabupaten/kota mulai mendata mana saja sektor yang mengalami imbas covid-19. Karena sesuai arahan pemerintah pusat untuk mendata terkait program yang akan diberikan ditengah pandemi global ini.
\"Kami sedang persiapan koordinasi dengan stakeholder dan kabupaten/kota untuk menerjemahkan kebijakan pemerintah pusat. Kan di pusat ada program jaringan sosial, terkait data-data mulai berapa banyak PHK. Ada kebijakan pemerintah, mulai Senin kami akan mulai rapat untuk mengisi data berapa yang PHK dan dirugikan akibat corona ini. Dan ada kemungkinan ada bantuan, karena pusat mengatakan ada program pengamanan sosial itu,\" tambahnya.
Pendataan ini tidak hanya melibatkan dirinya di bidang Parekraf, namun juga semua stakeholder. \"Kami akan mendata tenaga kerja yang di PHK dari pengaruh corona ini, termasuk di sektor wisata mulai hotel, taman rekreasi, restaurant dan ini akan mulai kami kumpulkan datanya,\" tandasnya. (rma/sur)