Pilkades di Pesawaran Ricuh, Keluarga Calon Kades Dianiaya

Senin 21-10-2019,19:10 WIB
Editor : Alam Islam

radarlampung.co.id – Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Pesawaran memakan korban, Senin (21/10). Mursalin (55), keluarga salah seorang calon Kepala Desa Banjarnegeri, Kecamatan Waylima mengalami dianiaya dan mengalami luka tusuk. Ia kemudian dilarikan ke RSUD setempat. Menurut Arpan, salah seorang warga yang turut mengantar ke rumah sakit, peristiwa itu terjadi saat penghitungan suara. ”Saya habis salat Asar. Waktu saya mau ke lokasi (pemungutan suara), tahu-tahu ada orang rame dan meminta tolong saya nganterian dia (Mursalin, Red) ke rumah sakit. Spontan saja,  tanpa pikir lagi, langsung saya bawa ke rumah sakit. Kalau kejadiannya seperti apa, saya kurang tau,\" kata Arpan. Sementara Kapolres Pesawaran AKBP Popon A.S mengatakan, penganiayaan yang dialami salah seorang tim calon kepala desa itu diduga dipicu kekalahan saat penghitungan suara. ”Sampai sore hari ini, sudah kita pantau secara keseluruhan. Beberapa desa sudah selesai (penghitungan suara) dan ada yang belum. Ada salah satu kejadian di Desa Banjarnegeri. Salah satu tim dari calon kades yang tidak terima kekalahannya dan memancing keributan,\" kata Popon. Popon menuturkan, keributan terjadi di dalam tempat pemungutan suara (TPS). Namun peristiwa penganiayaan terjadi di luar. Saat ini tim polres sedang mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi serta sudah mengamankan video jalannya pilkades. \"Korban (Mursalin, Red) mengalami tiga luka tusuk di bagian perut. Saat lagi dirujuk ke RSUDAM Bandarlampung. Untuk pelaku, belum kita kantongi namanya. Namun berdasar keterangan saksi-saksi merupakan orang sini,\" tandasnya. Dilanjutkan, berdasar hasil mapping, sebenarrya Desa Banjarnegeri tidak termasuk katagori zona rawan. Pasalnya selain merupakan warga setempat, ada beberapa calon yang mengikuti pilkades. \"Selain mereka putra daerah sini, pilkades juga bukan head to head. Artinya lebih dari satu (calon). Daerah ini masuk dalam katagori damai. Ya, namanya kejadian spontan. Bukan kita kecolongan. Tapi peristiwa ini terjadi begitu saja,\" tandasnya. Lebih jauh Popon mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya yang menyelenggarakan pilkades untuk menjaga kondusifitas di desa masing-masing. Karena siapapun pemenangnya, dia akan memimpin desa tersebut. ”Jangan sampai ada keributan, yang pada akhirnya akan berurusan dengan pihak kepolisian. Ada jalurnya untuk menyampaikannya (keberatan). Bukan hukum rimba yang berjalan. Tolong, jaga kemananan dan ketertiban di desa masing-masing,\" tegasnya. (ozi/ais)

Tags :
Kategori :

Terkait