RADARLAMPUNG.CO.ID-Universitas Teknokrat Indonesia memiliki banyak program studi untuk para mahasiswa. Salah satunya prodi Teknik Sipil.
Wakil Rektor I Universitas Teknokrat Indonesia Dr H Mahathir Muhammad SE MM menjelaskan, pola perkuliahan di prodi ini juga menerapkan praktik. Sehingga para mahasiswa teruji di lapangan.
Mahasiswa akan mendapatkan materi ajar disesuaikan dengan perkembangan zaman dan tuntutan dunia kerja. Para mahasiswa juga akan diberi materi yang menyeimbangkan antara keunggulan struktur bangunan dan estetika. Khususnya pada bangunan dan gedung di mana mahasiswa Teknokrat memang disiapkan khusus untuk dua kemampuan ini.
Mahasiswa Teknokrat di teknik sipil juga diberikan materi oleh dosen yang berkualitas. Pengajar di sini berkompeten dan meraih gelar akademik di banyak kampus terbaik di Indonesia.
Mengutip wartalampung.id, di Teknokrat, para mahasiswa juga bisa menggunakan semua fasilitas terbaik, baik laboratotium maupun tempat praktik yang memadai. Selain itu, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk magang di perusahaan, kunjungan kerja di perusahaan besar, dan dunia industri.
Kampus juga menjalin banyak kerja sama dengan kampus di luar negeri untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mahasiswa. Dengan demikian, perspektif mahasiswa juga bisa luas dengan dunia luar.
Tidak sekadar mengejar kemampuan teknik yang mumpuni, mahasiswa juga diberikan kebebasan untuk menyalurkan minat dan bakat pada banyak sisi. Termasuk keorganisasian dan kesenian, musik misalnya. Selain itu, mahasiswa juga didorong untuk peduli kepada sesama dengan mengadakan bakti sosial. Khususnya kepada warga yang terdampak pandemi covid-19.
Mahathir menambahkan, mahasiswa teknik sipil diharapkan memiliki kompetensi memadai sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Maka itu, kampus secara serius mempersiapkan semuanya.
Setiap perkembangan terbaru dalam dunia keteknik-sipilan juga akan diberikan dengan bantun dosen yang memadai dan laboratorium dan perpustakaan yang canggih. Dengan kata lain, Teknokrat benar-benar siap membentuk mahasiswa yang siap memasuki dunia kerja lepas dari tugas mereka di kampus. (rls/wdi)