Produktivitas Lada Lampung Terus Menurun Sejak 2015

Senin 26-08-2019,13:32 WIB
Editor : Kesumayuda

radarlampung.co.id - Produktivitas Lada asal Lampung tercatat terus mengalami penurunan. Dewan Rempah Indonesia (DRI) Lampung mencatat dalam datanya penurunan terjadi sejak 2015.

Ketua DRI Lampung Untung Sugiyatno mengatakan, produktivitas dan produksi rendah menjadi faktor utama permasalahan turunnya produksi lada di Lampung.

\"Persoalannya karena tanaman lada yang merupakan perkebunan rakyat ini belum menerapkan good agricultural practices (GAP) dan kurangnya pemupukan tanah, penggunaan benih lada asalan, pengendalian opt belum terpadu, hingga pemeliharaan tanaman kurang optimal, panen dan pascapanen yang belum sesuai dengan anjuran,\" kata Untung ditemui di Ruang Sukai, Balai Keratun, Pemprov Lampung, Senin (26/8).

Hal ini ditambah soal kesuburan lahan yang cenderung menurun karena budidaya yang salah. Belum lagi, lanjut Untung, serangan hama dan penyakit tanaman lada, termasuk kekeringan yang saat ini sedang terjadi.

Selain itu, sebagian besar tanaman sudah rusak sehingga produktivitasnya rendah.

\"Sehingga saat ini harga lada di pasaran dunia sangat variatif dan cenderung rendah. Kemudian penumbuhan kelembagaan kelompok dari produktif asosiasi petani lada yang mandiri dan koperasi belum sesuai harapan. Bahkan ada juga yang terjadi alih fungsi lahan dan komoditas lain, mulai ubi kayu, karet, kelapa sawit, Kakao,\" tandasnya.

Sementara tantangan kedepannya peningkatan produktivitas harus bisa mencapai 2 ton per hektar. “Maka dengan adanya perubahan referensi konsumen luar negeri ke arah peningkatan mutu, serta penolakan terhadap ekspor lada hitam. Selain itu ketagihan mentoleransi kandungan senyawa kimia dalam biji lada itu juga harus diperhatikan serta terkait petugas karena saat ini sangat rendah ketersediaan petugas teknis di lapangan dalam membantu petani yang kebanyakan berpendidikan paling tinggi Sekolah Menengah Atas (SMA),\" tambahnya. (rma/kyd)

Tags :
Kategori :

Terkait