Gudang Obat Diskes Bandarlampung Dinilai Tak Representatif

Kamis 17-09-2020,17:32 WIB
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID – Kondisi gedung obat Dinas Kesehatan (Diskes) Bandarlampung mendapat sorotan Komisi IV DPRD Bandarlampung. Komisi yang membidangi kesra ini menilai gudang obat Diskes kurang representatif. Temuan itu didapati Komisi IV saat melakukan sidak, Rabu (16/9). \"Jadi sewaktu kemarin kami sidak, kami cukup heran. Ternyata kondisi gudang obat Diskes seperti itu. Kurang representatif,\" ujar Ketua Komisi IV Darma Setiyawan, kepada radarlampung.co.id, Kamis (17/9). Menurutnya, gedung obat Diskes sudah harus mendapat perhatian lebih. \"Perlu direhab sesuai standar gudang obat,\" ucapnya. Usulan itu, kata dia, juga demi menjaga kualitas obat yang tersimpan di dalamnya. \"Kalau tidak representatif takutnya obat yang tersimpan menjadi rusak, tidak bisa digunakan. Terbuang begitu saja dan ujungnya memunculkan pemborosan anggaran,\" ucapnya. Masalah lain, gudang obat itu dinilai masih membutuhkan penambahan tenaga farmasi. \"Kurang tenaga khusus farmasi. Baru satu orang yang khusus di bidang farmasi. Mereka merasakan ada kekurangan tenaga khusus kefarmasian,\" beber Darma. Turut diterangkan, sidak tersebut sejatinya bertujuan melihat dari dekat ketersediaan obat-obatan yang dimiliki Diskes. \"Kalau stok masih cukup aman. Pun tidak ada temuan obat kedaluwarsa,\" sebut politisi Gerindra tersebut. Terpisah, Kepala Diskes Bandarlampung Edwin Rusli tidak menampik kondisi gudang obat yang kurang representatif. Menurutnya, pihaknya pun telah memikirkan rencana renovasi gudang obat. \"Kita akan usulkan renovasi gudang obat. Tapi tentunya bergantung pada keuangan Pemkot juga,\" ujar Edwin saat dikonfirmasi via telepon. Untuk sementara, lanjut dia, pihaknya bakal memaksimalkan kondisi gudang saat ini. \"Yang pasti kira akan lebih rapihkan agar lebih representatif,\" janjinya. Terkait kurangnya tenaga farmasi, dia pun tidak menbantah. \"Kita juga berusaha menambah tenaga farmasi. Tapi memang cukup sulit untuk mencari sarjana farmasi. Tentunya harus yang berkopeten,\" tukasnya. (sur)

Tags :
Kategori :

Terkait