Provinsi Lampung patut berbangga. Sebab, salah satu warganya berhasil meraih lulusan terbaik dan termuda di Universitas Gajah Mada (UGM) yang merupakan salah satu Universitas ternama di Indonesia.
Laporan : Yuda Pranata, Lampung Selatan
Putra asli Lampung, dr.Widyan Putra Anantawikrama, akan dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik dan Termuda pada Pelantikan Dokter Fakultas Kedokteran UGM di Auditorium FK UGM yang juga dilangsungkan secara daring (online) Hari ini (14/4), karena pandemi COVID-19.
Ya, Rama -sapaan akrab dr.Widyan Putra Anantawikrama-, merupakan lulusan Program Studi Kedokteran UGM. Dia berhasil menyelesaikan studinya selama 3 tahun 3 bulan, lebih cepat dibanding rata-rata wisudawan lainnya. IPK yang diperoleh nyaris sempurna, yakni 3,99.
Selain menyelesaikan studi yang cepat, Rama juga meraih predikat lulusan termuda. Pada saat lulus kuliah, Putra pertama dari pasangan dr. W.Kurniawan, Sp.B yang bekerja sebagai Direktur RSUD Alimuddin Umar dan Yanny Munawarty, ST yang bekerja sebagai Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Lampung Selatan (adik dari SPDB Edward Syah Pernong, Sultan Kepaksian Pernong dipertuan ke-23) ini berada di usia 19 tahun.
Setelah lulus, kakak dari Widyan Grani Pramestiparamitha ini menjalankan Koas Kedokteran. Dan selama dua tahun, Ia berhasil menjadi dokter dan akan disumpah di usia 21 tahun. Sungguh sangat luar biasa, Rama mengalahkan 122 peserta lainnya yang akan disumpah dokter hari ini.
Rama ternyata juga memiliki segudang prestasi. Saat mengenyam pendidikan di kelas akselerasi SMPN 2 Bandarlampung, dan melanjutkan pendidikan di kelas akselerasi SMAN 2 Bandarlampung, Ia memenangkan berbagai olimpiade di bidang Biologi dan memenangkan medali di Olimpiade Sains Nasional yang membantunya masuk ke FK UGM lewat jalur SNMPTN Undangan.
Hal ini berlanjut hingga ke bangku kuliah, dimana Rama menjadi mahasiswa berprestasi dengan memenangkan berbagai kompetisi kedokteran tingkat Internasional dan Nasional seperti, Medali Emas di CMU-International Medical Challenge 2017 in Hematology, Juara 1 di International Medical School Physiology Quiz 2015, Medali Perak cabang Kardiorespirasi pada Indonesian International Medical Olympiad 2017, dan Juara 2 pada Respiquiz 2019.
Selain itu, dokter kelahiran Curup ini aktif sebagai asisten di Departemen Anatomi FK UGM dan mengikuti berbagai kegiatan di Luar Negeri, seperti presentasi oral penelitian di Belanda, beasiswa untuk elektif ilmu kedokteran Jantung di National University of Singapore dan elektif ilmu kedokteran Jantung di University of Oxford.
Rama merasa bersyukur atas prestasi yang diraihnya. Hal ini tak lepas dari dukungan, semangat dan doa kedua orangtuanya hingga dirinya meraih sesuatu yang diinginkan. \"Prestasi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua dan keluarga besar yang telah mensuport saya untuk menjadi sesuatu yang saya cita-citakan. Yakni menjadi dokter dan menyelamatkan manusia,\" ungkap Rama.
Dia berharap, setelah menjadi lulusan terbaik, dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan menjadi Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Namun, harapan terbesarnya adalah berkontribusi dengan kemampuannya mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dari bidang yang diminatinya, yakni ilmu kedokteran jantung dan pembuluh darah.
\"Saya rencananya mau sekolah spesialis Jantung dan Pembuluh darah. Karena dari dulu saya ingin menyembuhkan orang dari penyakit jantung dan pembuluh darah,\" pungkasnya.
Dari berbagai prestasi yang diraih oleh Rama, Semoga Pemerintah Provinsi Lampung dapat memberi perhatian atau prioritas pada putra daerah terbaik, untuk berkesempatan mengabdi di daerah Lampung. (yud)